

PALI, SN
Meledaknya tabung penampungan gas di stasiun 03 milik PT Petro Enim Betun Selo (PT PEBS) menyebabkan dua pekerjanya mengalami kritis sehingga harus mendapatkan perawatan secara intensif.
Dimana, korban Purwadi terpaksa dilarikan ke rumah sakit RK Charitas Palembang lantaran mengalami patah tulang paha, tulang pundak, serta mengalami benturan di kepala akibat terpental hingga delapan meter.
Tak ayal hal tersebut, membuat dirinya direncanakan, untuk melakukan operasi di rumah sakit tersebut dalam waktu dekat ini.
Sementara, korban lainnya yang juga terkena ledakan yakni, David juga mengalami cedera di bagian pundaknya, sehingga harus mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Pertamina Kota Prabumulih.
Tak hanya itu, dari informasi yang berhasil dihimpun SN di lapangan, Selasa (6/10), saat terjadinya ledakan tersebut ternyata menyebabkan gelombang getaran yang kuat, hingga membuat pemukiman warga Desa Purun Timur, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, bangunan rumahnya harus mengalami gempa mendadak.
Menurut Praktisi dan Pengamat Keselamatan Migas, H Bambang mengatakan, semestinya dampak dari kejadian tersebut yang mengakibatkan kedua korban Lost Time Accident (LTA), yang akan menghapus akumulasi semua jam kerja selamat (JKS).
“Ini ada dugaan kelalaian saat melakukan pengerjaan, dari safety saja tentunya harus lengkap, bahkan saat melakukan pekerjaan pengecetan itu harus ada pengawas,” tegasnya.
Diterangkanya, perusahaan JOB melalui Ka Teknik Tambang (Katektambang) selaku penanggung jawab perusahaan wajib segera melaporkan secara jujur apa yang terjadi kepada SKK Migas dan Ditjen Pertambangan Migas (Inspektur Tambang).
“Masalah ini sudah saya sampaikan ke SKK Migas, jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi dan apalagi meyebabkan dua korban seperti ini,” lanjutnya.
Terpisah, Humas SKK Migas Sumatera Selatan Darwensi, saat dikonfirmasi terkait kejadian ledakan tersebut membenarkan pihaknya sudah menerima laporan secara tertulis.
Namun laporan tersebut masih didalami, karena nantinya akan disampaikan ke pimpinan untuk langkah selanjutnya.
“Dari informasi sementara baru laporan kejadian yang korbannya mengalami patah kaki dan tangan. Laporan tersebut sudah kita terima, hanya saja laporan kronologisnya nanti menyusul. Untuk langkah selanjutnya nanti pimpinan yang akan menindaklanjutinya,” terangnya.
Sebelumnya, kejadian ledakan di penampungan gas tersebut terjadi, Minggu (4/10) sekitar pukul 11.30 WIB, saat kedua korban sedang mengecat diatas tabung gas tersebut. Diduga sambungan line gas bertekanan 250 psi bocor, menyebabkan terjadinya ledakan hebat di lokasi tersebut, hingga membuat keduanya langsung terpental ke permukaan tanah. (ans)


