Jika Tak Bayar Denda Rp 62 M, Anas Urbaningrum Harus Hidup di Bui 19 Tahun

Anas

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Anas Urbaningrum, dari hukuman sebelumnya 7 tahun penjara. Selain itu, Anas juga wajib mengembalikan harta yang dikorupsinya sebesar Rp 57,5 miliar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Senin (8/6/2015), putusan ini baru saja diambil sekitar pukul 16.00 WIB. Duduk sebagai ketua majelis Artidjo Alkostar dengan anggota MS Lumme dan Prof Dr Krisna Harahap.

Selain itu, Anas juga dihukum Rp 5 miliar. Jika tidak mau membayar denda tersebut maka Anas mengganti dengan 16 bulan kurungan.

Baca Juga :   Nyaleg dari PAN, Kader Partai Idaman Tak Boleh Punya Dua KTA

Hukuman Anas tidak sampai di situ. Majelis juga menjatuhkan hukuman uang pengganti Rp 57,5 miliar untuk dikembalikan kepada negara. Uang Rp 57,5 miliar ini harus segera dikembalikan ke negara maksimal 1 bulan sejak putusan kasasi diucapkan. Bagaimana jika tidak mau membayar uang pengganti? Anas harus menambah hidup dibui selama 4 tahun penjara.

Majelis berkeyakinan Anas telah melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf a UU TPPK jo Pasal 64 KUHP, pasal 3 UU No 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta Pasal 3 ayat (1) huruf c UU No. 15 Tahun 2002 jo UU Nomor 25 Tahun 2003.

Baca Juga :   Wapres Minta Polri Jamin Penanganan Pilkada dan COVID-19 Berjalan Baik

Dengan hukuman di atas, maka Anas bisa menghuni penjara selama 19 tahun lebih, dengan perhitungan:

a. 14 Tahun penjara untuk pidana pokok
b. 1 tahun dan 4 bulan kurungan apabila tidak mau membayar denda Rp 5 miliar
c. 4 tahun penjara apabila Anas tidak mau membayar uang pengganti Rp 57,5 miliar

(asp/faj)

 





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Delegasi UI Kunjungi Swiss dan Belanda untuk Bangun Kemitraan Riset

Depok, KoranSN Delegasi Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengunjungi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!