

Jakarta, SN
Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta penegak hukum untuk proaktif, terkait adanya dugaan penerimaan gratifikasi yang dilakukan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.
Ruhut menyebut, para penegak hukum harus ‘jemput bola’ untuk memverifikasi hal tersebut, apakah termasuk dalam gratifikasi atau bukan.
“Berangkat dari private jet itu, saya rasa KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Kepolisian, Kejaksaan, harus ‘jemput bola’,” kata Ruhut dalam sebuah acara diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (31/5).
Ruhut menilai hal tersebut perlu dilakukan penegak hukum, lantaran Sudirman pernah mengakui adanya perjalanan memakai pesawat jet dari Singapura ke Lhoukseumawe.
Pada kesempatan terpisah, Menteri ESDM, Sudirman Said, menjelaskan mengenai kebenaran perjalanan tersebut. Sudirman menjelaskan saat perjalanan dinas ke Singapura, ketika itu mendapat telepon dari Presiden untuk hadir dalam peresmian kilang LNG (Liquid Natural Gas) di Arun.
Namun ketika itu, menurut Sudirman, sulit untuk mencari tiket dari Singapura ke Lhoukseumawe. “Nah, Pertamina sebagai pengundang lalu berusaha. Usahanya menyiapkan pesawat carter, karena saya harus berangkat jam 3 pagi,” kata Sudirman.
Sudirman juga membantah bahwa yang dia naiki itu adalah pesawat jet pribadi, dengan alasan tidak hanya dia sendiri yang ikut dalam pesawat itu. “Kalau rame-rame namanya pesawat carter,” kata Sudirman. (ase)


