



DI Kota Palembang belakangan ini seringkali dilakukan pemadaman listrik. Tentu saja kondisi ini sangat menganggu kenyamanan pelanggan PLN. Jelas saja mati lampu ini membuat warga menderita. Kalau mati lampu itu hanya beberapa saat, tak akan masalah. Tetapi kalau pemadaman dilakukan dalam waktu yang sangat lama, siapa saja tentu saja akan gelisah.
Padahal selama ini Sumsel dikenal sebagai sumber energi, mulai dari batubara, minyak, dan gas. Bahkan energi dari Sumsel dipasok ke Pulau Jawa dan Bali. Berton-ton batubara Sumsel kabarnya banyak dijual ke luar negeri. Tapi nyatanya, Palembang saja sebagai ibukota provinsi harus mengalami pemadaman listrik.
Tak hanya itu, warga Kota Palembang juga harus menelan pil pahit lain dari pemadaman listrik ini, yakni air PAM juga terhenti. Terhentinya aliran air ini karena berkurangnya pasokan energi listrik ke PDAM.
Hendaknya pemadaman bergilir yang terjadi ini harus menjadi pelajaran untuk kita semua. Pengambil keputusan harus bijaksana untuk adil bagi warga Sumsel, mengapa di daerah penghasil energi harus terjadi mati lampu. (Agus Harizal Alwie Tjikmat)


