
Palembang,SN
Program Kuliah Gratis yang rencananya dilaunching pada 20 Mei mendatang, dipastikan diundur pada 19 Agustus mendatang.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel Widodo. Ia mengatakan, meski dinamakan kuliah gratis, namun ada Program Studi (Prodi) tertentu yang menjadi persyaratan untuk mengikuti program ini.
“Prodi yang diprioritaskan yakni teknik, kesehatan, dan pendidikan. Untuk kesehatan serta pendidikan itu guna melanjutkan program yang sudah ada yakni berobat dan sekolah gratis. Jadi ketentuan bagi yang mengambil program tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem pendidikan dan kesehatan di Sumsel,” kata Widodo, Selasa (19/5).
Ia menjelaskan, untuk tahun pertama program ini akan menerima kuota sebanyak 2 ribu mahasiswa baru. Sejauh ini, pihaknya sudah membicarakan teknis program kuliah gratis ini dengan tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Sumsel yakni Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, dan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang.
Rencananya, pihak Perguruan Tinggi yang akan melakukan seleksi kemudian disetujui oleh Gubernur Sumsel. Bagi yang memenuhi kriteria, maka akan diusulkan untuk mendapatkan program ini.
“Perguruan tinggi mempunyai hak untuk menentukan siapa yang mengambil prodi tersebut melalui jalur masuk ke Perguruan Tinggi masing-masing. Jika layak berhak mendapat kuliah gratis,” ujarnya.
Widodo menjelaskan, Pemprov Sumsel selain menggandeng Perguruan Tinggi di Sumsel, juga membuka rencana mengajak kerja sama Perguruan Tinggi di provinsi luar Sumsel, bahkan negara luar.
“Kita baru saja membahas program ini ketiga Perguruan Tinggi yakni Unsri, UIN Raden Fatah, dan Polsri. Sementara untuk kerjasama dari luar negeri itu negara Korea dan Cina,” tegasnya. (yun)