


Palembang, SN
Sobar (24), mahasiswa dari salahsatu Universitas swasta di Kota Palembang, Sabtu sore (12/9) ditemukan tewas dengan luka gorok di lehernya dan puluhan luka tusukan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
Mahasiswa jurusan Sendratasik (seni, drama, tari dan musik) ini ditemukan tewas bersimbah darah di kosan yang dikontraknya, di Jalan Kamboja RT 21 RW 08 Kelurahan 20 ilir Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Diduga korban sudah meninggal lebih dari tiga hari di dalam kamar kostnya.
Hal ini dikarenakan, saat ditemukan kondisi tubuh korban sudah membengkak serta mengeluarkan aroma yang menyengat.
Diketahui, korban ditemukan pertama kali oleh Adi (30), yang juga penghuni kosan di lokasi. Kemudian, Adi melaporkan kejadian itu ke ketua RT setempat.
Tak lama kemudian, anggota kepolisian Polsek IT I bersama tim identifikasi Polresta Palembang mengevakuasi korban. Oleh petugas kepolisian, jasad korban dibawa ke ruang Forensik RSMH Palembang untuk dilakukan visum.
Berdasarkan keterangan aparat ke polisian belum diketahui motif tewasnya korban. Kemudian di lokasi tidak ada kerusakan baik dibagian pintu dan jendela.
Meskipun demikian, sepeda motor Yamaha Vixsion milik korban yang berada di dalam kosan telah hilang.
Ketua RT setempat Yusman (59), mengatakan, saat ia dan beberapa warga mengecek ke lokasi untuk memastikan keadaan korban. Ketika itulah, ia mengetahui jika korban tewas bersimbah darah.
“Saat saya melihat, tubuh korban
banyak luka tusukan senjata tajam. Bahkan di leher korban juga ada luka goroknya,” katanya.
Menurutnya, pertama kali yang mengetahui korban tewas adalah Adi (30), tetangga kosan korban. Kemudian, Adi melaporkan kejadian itu kepadanya yang saat itu ia sedang berada di bengkel.
“Saya ditelpon dan langsung mengeceknya bersama warga. Setelah mengetahui korban telah meninggal lalu saya melapor ke pihak kepolisian. Selain korban ditemukan tewas, di lokasi sepeda motor korban juga hilang,” katanya.
Mubarak (38), kakak kandung korban mengungkapkan, ia tidak menyangka adiknya telah meninggal dunia. Awalnya ia dari Sekayu ke Kota Palembang hanya untuk membeli bibit karet, tapi setiba di Palembang ia tiba-tiba mendapatkan kabar duka tersebut hingga ia langsung mengecek ke kosan yang dikontrak oleh korban.
“Pas lagi di jalan saya ditelpon, katanya adik saya telah meninggal. Kamudian saya langsung ke kosannya. Saya tidak menyangka korban telah meninggal dunia seperti ini. Memang beberapa waktu lalu almarhum sempat menelpon saya dan mengatakan jika korban sedang ada masalah, tapi saat itu korban tidak mau menceritakan apa sebenarnya masalah itu,” tandasnya.
Kapolsek IT I AKP Zulkarnain membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan Kapolsek, sementara ini ia belum mengetahui persis motif pembunuhan korban karena pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi.
“Melihat kondisi tubuh korban, diduga korban sudah meninggal lebih dari tiga hari. Dari hasil olah TKP memang terdapat luka tusukan sajam disekitar tubuh korban dan di bagian lehernya. Selain itu, sepeda motor Yamaha Vixion milik korban hilang. Usai dievakuasi jasad korban langsung di bawa ke Forensik RSMH Palembang untuk dilakukan visum. Saat ini kita masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap dan menangkap pelakunya,” pungkasnya. (ded)



