

Empat Lawang, SN
Karena saluran irigasi belum dapat diperbaiki akibat adanya kendala tekhnis dilapangan, ratusan hektar sawah di Desa Rantau Tenang dan desa Lampar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, untuk sementara waktu dialihfungsikan menjadi perkebunan jagung.
Setidaknya 7 hektare lahan persawahan sudah dibersihkan dan siap ditanami jagung, oleh Kelompok Tani Pama Lebar Kecamatan Muarapinang Kabupaten Empat Lawang, yang sengaja digandeng Dinas Pertanian, Perternakan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Empat Lawang, untuk ‘memancing’ para petani setempat agar memanfaatkan lahan persawahan yang terbengkalai menjadi lahan produktif kembali.
Kepala DP3 Kabupaten Empat Lawang, Rudianto SP, menyampaikan penanaman jagung serentak di areal persawahan Desa Lampar Baru Kecamatan Tebing Tinggi ini, diharapkan dapat menjadikan Kecamatan Tebing Tinggi sebagai daerah sentra produksi jagung.
“Saya beharap sentra produksi jagung di Kabupaten Empat Lawang tidak hanya di Kecamatan Muarapinang, namun di kecamatan Tebing Tinggi menjadi sentra produksi jagung juga. Setidaknya dalam jangka waktu hingga irigasi sudah diperbaiki,” harapnya.
Dikatakannya, tidak hanya tanaman padi, tanaman jagung dan kedelai juga merupakan bagian dari upaya khusus (Upsus) peningkatan pangan program pemerintah pusat. Karena itu, pihaknya berupaya agar para petani dapat menanam jagung untuk sementara waktu sebelum irigasi benar benar kembali berfungsi.
“Alangkah bagusnya jika tanaman padi belum bisa digarap, petani menanam jagung dan kedelai di lahan persawahan ini,” imbuh Rudi.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Pama Lebar Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang, Jabar Usman menjelaskan, dalam penanaman jagung di Tebing Tinggi ini, pihaknya memilih bibit jagung varietas unggul jenis P3 (Jagung Hibeida) dengan target dapat memanen jagung hingga 11 ton/hektare.
“Kita pilih bibit varietas P3 karena di sini sepertinya sangat cocok dengan bibit varietas itu, sebab cuaca di Tebing ini cukup panas,” kata Jabar Usman.
Dikatakan Jabar, kendala yang dihadapi dalam menanam jagung ini, adalah hama babi, karena itu pihaknya berharap ini menjadi perhatian pemerintah.
“Selain hama babi, saya rasa tidak ada, walaupun ada tidak terlalu seberapa,” tukasnya.
Menurut Jabar, saat ini di Kecamatan Muara Pinang, sudah lebih 480 hektar lahan sudah ditanami jagung pada pertengahan November lalu. Hal ini diprediksi dapat meningkat, mengingat masyarakat di sana sudah merasakan untungnya mengembangkan tanaman jagung selain pertanian padi.
“Sekitar 50 hektar hampir sudah siap panen. Dalam hitungan kami sekitar satu bulan lagi. Ini tidak akan mencukupi permintaan jagung yang saat ini permintaannya sudah cukup tinggi,” pungkasnya. (foy)


