
KINI musim penghujan tiba, rasa senang dan suka cita ditampakkan warga Kota Palembang turunnya air dari langit ini. Maklum hampir lima bulan tersiksa karena kabut asap, hujan menjadi penawar untuk semuanya. Kini kabut asap hilang, berganti udara segar dan wajah kota yang bersih. Tetapi sepertinya, masih menjadi tradisi tahunan bagi Kota Palembang di penghujung tahun, hujan yang turun akan menjadi mimpi buruk bagi warganya.
Saat hujan turun dengan intensitas yang tinggi, genangan air dan banjir terjadi dimana-mana. Itu baru hujan satu hari saja! Bagaimana kalau hujan turun setiap hari? Bisa dibayangkan wilayah yang tergenang air akan semakin banyak.
Banyak faktor yang menyebabkan banjir selalu melanda Kota Palembang, salahtunya daerah resapan yang sudah habis ditimbun.
Padahal topografi Palembang yang rendah dengan sebagian daerah rawa, harusnya pembangunan daerah bukan dilakukan menimbum. Sangat bijak bila pengambil keputusan di kota ini memberikan peraturan, setiap warga yang akan membangun harus memberikan ruang untuk air bergerak. Itu bertujuan agar Palembang terbebas dari banjir saat hujan turun.
Saat ini penimbunan rawa di Kota Palembang makin parah dan tak terkontrol. Saat musim kemarau atau musim panas, dimana banyak proyek bangunan dilakukan, rawa-rawa yang kering terus ditimbun.
Banyak tempat di kota Palembang yang harusnya sebagai daerah genangan air harus ditimbun, mengalah dan demi pembangunan ruko, perkantoran, mall atau sejenisnya.
Kalau kita perhatikan saat pembangunan dilakukan, di lokasi bangunan perumahan dan bangunan lainnya terlihat truk dan bulldozer dengan gagahnya mengangkut tanah dan langsung diratakan. Tak perduli kemana air buangan nantinya akan mengalir, yang penting lokasi yang diinginkan permukaannya lebih tinggi.
Banjir besar adalah ancaman di depan mata. Kondisi inilan yang kini terjadi Palembang. Semakin parah, genangan air yang semakin parah di Kota Palembang sangat dipengaruhi pasang surut Sungai Musi. Saat pasang mencapai titik tinggi, didukung daerah resapan yang makin sedikit, makin banyak air yang menggenang di Palembang. Apalagi drainase yang sangat buruk seperti saat ini.Apalagi curah hujan yang tinggi dalam beberapa jam berbarengan dengan pasangnya Sungai Musi, dapat dipastikan membuat masyarakat khususnya yang bermukim di bantaran sungai tidak dapat tidur lelap. (***)


