

PALI, KoranSN
Keberadaan armada bus Damri yang melayani masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sejak tahun 2017 dan 2018 dengan beberapa rute terpaksa dihentikan sementara oleh pihak Damri lantaran.
Hal ini dilakukan karena adanya beberapa hal yang menjadi pertimbangan dihentikannya moda transportasi tersebut. Tentu kondisi ini dikeluhkan masyarakat, karena dengan adanya armada Damri dengan ongkos murah dapat membantu masyarakat.
“Sangat disayangkan bus Damri tidak ada lagi di PALI, padahal kami sangat terbantu. Karena anak kami yang bekerja sebagai tenaga honorer di Pemkab yang bolak balik tiap hari menggunakan Damri merasa nyaman. Untuk itu kami berharap ada upaya pemerintah agar Damri beroperasi lagi,” pinta Ashar, salahsatu warga asal Kecamatan Penukal.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan, Slamet Suhartopo mengemukakan, salah satu penyebab dihentikannya operasional bus Damri di PALI karena adanya temuan dari pihak Damri yang menyebutkan ada sopir yang nakal yang sering keluar jalur trayek yang telah ditentukan.
“Ada beberapa oknum, jadi bukan hanya satu kasus yang ditemukan. Seperti adanya keluar jalur trayek, ada juga alat mobil atau sparepart yang ditukar, ditambah lagi adanya kecelakaan yang merenggut korban jiwa,” ungkap Suhartopo saat dihubungi, Selasa (19/3/2019).
Atas temuan itulah dikatakan Suhartopo, bahwa pihak Damri mengevaluasi seluruh trayek yang ada di Kabupaten PALI.
“Kita berusaha berkoordinasi dengan pihak Damri agar jangan dihentikan, tetapi untuk tahun ini mereka menarik semua armadanya dan kemungkinan tahun depan beroperasi lagi, namun tergantung hasil evaluasi yang dilakukan pihak Damri,” imbuhnya.
Untuk atasi permasalahan tersebut, karena keberadaan bus Damri sudah dirasakan masyarakat cukup membantu dalam bertransportasi, Suhartopo telah menganggarkan untuk penyediaan armada bus.
“Tahun ini kita utamakan pengadaan bus untuk sekolah sebanyak dua unit. Selanjutnya tahun 2020 kita akan siapkan bus untuk umum,” janjinya. (ans)


