


Muara Enim, SN
Keberhasilan dalam pengelolaan pertanian dan peternakan di New Zealand, menjadi motivasi Kabupaten Muara Enim untuk mencontoh dan menerapkannya di Bumi Serasan Sekundang.
Kunjungan kerja Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar dan Ketua DPRD Muara Enim Aries HB diikuti pejabat di lingkungkan Pemkab Muara Enim sejak tanggal 12 – 18 Oktober 2015 ke New Zealand merupakan atas undangan Presiden The International Federation of Agricultural Journal (IFAJ), Mr. Markus Rediger kepada Bupati Muara Enim, perihal ”The World Congress of The International Federation of Agricultural Journalist” yang akan diselenggarakan di Mana, Wellington, New Zealand pada tanggal 14-18 Oktober 2015.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk menambah wawasan dalam pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan infrastruktur pendukungnya, peningkatan daya saing daerah dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan pengembangan teknologi dalam bidang pertanian dalam arti luas,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Ir H Hasanudin MSi didampingi Kabag Humas dan Protokol Rinaldo STP MSi dalam press realeasenya kepada sejumlah awak media di Kabupaten Muara Enim.
Dikatakan Hasanudin, Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan menghadiri kongres IFAJ dengan fokus pada pembangunan pertanian melalui penguatan jejaring internasional.
Pertama, restorasi dan re-enjinering World IFAJ Congress (WIC) guna membantu pencapaian tujuan dengan dukungan dari semua pihak, kedua, mencapai tonggak berikutnya pada Health Center of Excellent regional, ketiga, meningkatkan peran serta masyarakat secara berkelanjutan, khususnya dalam bidang pertanian dalam arti luas.
Sebagaimana diketahui, New Zealand adalah pemimpin dunia dalam bidang pertanian, fortikultur, agribisnis, agri-scieneces, dan inovasi, serta merupakan eksportir produk ternak dan susu,” terang Hasanudin.
Menurut Hasanudin, forum ini berlangsung di suatu kawasan pertanian terbesar dan terproduktif di New Zealand, yang menerapkan teknik pertanian tradisional dan modern yang dilengkapi dengan fasilitas riset yang berdekatan. Di lokasi ini kata Hasanudin, terdapat pengelolaan peternakan, budidaya tanaman, dan kehutanan.
Masih dikatakan Hasanudin, melalui kunjungan kerja ini, Tim mengikuti program-program yang diselenggarakan dalam kongres seperti presentasi, diskusi panel, pembicara, serta kunjungan lapang: produksi susu, daging, budidaya tanaman, science and inovation, dan kunjungan ke kebun.
Selain menghadiri kongres IFAJ lanjutnya, rombongan Pemerintah Kabupaten Muara Enim diterima Kedutaan Besar RI di Wellington, New Zealand untuk mendapatkan fasilitasi dalam membangun kerjasama Teknologi Informasi khususnya e commerce produk pertanian dengan New Zealand.
Dalam rangkaian acara ini juga dikunjungi peternakan sapi dan domba milik petani setempat dan melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan setempat tentang peluang investasi di Kabupaten Muara Enim.
“Melalui kunjungan kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam penetapan kebijakan pembangunan pertanian dalam arti luas dan mempelajari pengelolaan peternakan yang efektif, efisien dan modern,” ungkap Hasanudin.
Selain itu juga diharapkan dapat dikembangkan teknologi informasi e commerce di Kabupaten Muara Enim khususnya dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) akhir tahun 2015.
“Kita berharap terjalinnya kerjasama dalam pengembangan investasi pertanian dalam arti luas terutama feedlot (penggemukan sapi), pengembangan ternak domba,dan industri hilir perkebunan dan pertanian,” urainya.
Ditambahkan Kabag Humas dan Protokol Rinaldo, mengunjungi peternakan sapi dan domba di Farm Agrodome di Roturua untuk mempelajari manajemen budidaya peternakan sapi dan domba,
pemanfaatan teknologi dan machinery dalam tatalaksana peternakan, dan pemasaran, serta peran Koperasi Peternakan bagi anggota. Dalam kesempatan ini juga dilakukan peragaan memerah susu sapi dan pencukuran bulu domba.
Lalu, mengunjungi Geothermal TEPUIA di Roturua dan Pengembangan hewan khas New Zealand yaitu Kiwi Birds. Pembangunan geothermal ini dipadukan dengan konsep pariwisata sehingga lokasi geothermal bukan hanya untuk menghasilkan energi listrik tapi juga untuk obyek wisata air panas.
Dalam rangkaian kunjungan ini juga melihat dan mempelajari adat istiadat dan senibudaya dari SUKU MORI yang merupakan suku asli Negara New Zealand dan penangkaran kiwi birds,” pungkasnya.
Kunjungan kerja Bupati Muara Enim dan Ketua DPRD Kab. Muara Enim, diikuti Sekda, Kepala Bappeda,Dinas peternakan dan Perikanan, Kadin Cipta Karya, Kadin Bina Marga dan Pengairan, Kadin PPKAD, Kadin Kesehatan, Kabag. Humas, dan beberapa Staf Bappeda Kabupaten Muara Enim. (yud)



