Media Pengaruhi Karakter Anak

Ilustrasi (Foto/Net)
Ilustrasi (Foto/Net)

Palembang, SN

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo dalam seminar dan rapat koodinasi dewan pendidikan Pemprov Sumsel, Selasa (6/10) mengatakan media sangat mempengaruhi karakter anak mengingat anak-anak membentuk imajinasinya dari sebuah media.

“Jika media memberikan kontribusi negatif, bukan tidak mungkin anak-anak juga akan membentuk karakter negatif. Oleh sebab itu kami meminta kepada dewan pendidikan untuk merumuskan komponen-komponen atau pengisi karakter tersebut menjadi rujukan bagi semua pihak, baik keluarga, masyarakat, sekolah, maupun media,” katanya.

“Saya juga minta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), kemudian juga media itu harusnya tampil. Saya kira kedepan akan ada perbaikan, agar orang media yang tau media, bagaimana mengelola media secara baik itu akan ditampilkan, sehingga para kepala sekolah tidak gagal untuk mensiasati semua ini,” ujarnya.

Dijelaskan Widodo, sangat sederhana bagi media untuk memfilter penyiaran, yaitu dengan tidak menyiarkan yang mempunyai potensi, agar tidak membentuk karakter anak-anak menjadi keras, anti sosial, dan tidak menghargai kerja keras, namun perlu disampaikan kepada mereka untuk sukses, kaya, pintar itu diperlukan kerja keras.

Baca Juga :   Investasi Bodong Rugikan Negara

“Contohnya, sinetron yang tiba-tiba membuat anak menjadi sangat populer, padahal gak ngerti apa-apa. Nah yang perlu diekspose kerja kerasnya itu, jadi tidak semata-mata tiba-tiba ngetop, populer,” ujarnya.

Terkait permasalahan anti sosial, dikatakan Widodo, media harusnya peka, tidak perlu mengekspose secara detail tentang sumbernya darimana, siapa pelakunya, serta diapakannya, yang mendorong keinginan anak-anak untuk ikut melakukannya, sampaikan saja intinya.

“Praktisi media saya pikir perlu berbicara disini, agar wartawan-wartawan junior yang belum bisa menyaring bagaimana yang pas dan tidak pas itu perlu di bina lagi, termasuk KPI agar menyaring media-media televisi, koran, dan sebaginya, propokatif atau yang menyiarkan secara fulgar harus diingatkan agar jangan sampai sebebas itu,” katanya.

Baca Juga :   Herman Deru Targetkan Angka Kemiskinan di Sumsel Turun 1% Pertahun

Masih dikatakan Widodo, bahwa ada perintah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga disampaikan kepada Gubernur, Walikota, yang intinya segera menugaskan kepada Provinsi untuk segera melakukan verifikasi terkait dengan tenaga guru yang dalam pendidikan, dan juga aset yang diserahkan pada Maret mendatang, agar diharapkan per 01 Oktober tahun depan semua selesai.

“Menurut Undang-undang (UU) 01 Januari 2017 itu efektif, karena itu menyangkut Pusat Antar Universitas (PAU) kan, gaji dan sebagainya disana, kita harapkan berjalan dengan baik,” tukasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta untuk tidak membicarakan konflik atau pandangan yang berbeda agar konsentrasi pembinaan lebih maksimal, sehingga tanggungjawab tersebut terlihat nyata. “Kalau maju SD, SMP Walikota Bupati yang berprestasi, SMA, SMK maju berarti Gubernur yang berprestasi, perguruan tinggi yang maju berarti Mendagri yang berprestasi,” tandasnya. (**)





Publisher : awik obsesi

Lihat Juga

M Nasir Caleg DPRD Sumsel Silaturahmi dengan Ibu-ibu Pengajian di Galang Tinggi

MUHAMMAD Nasir SSi, Caleg DPRD Provinsi Sumsel Periode 2024-2029 Nomor Urut 4 dari Partai Golkar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!