

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy MAP membuka acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin di Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin, Kamis (28/2/2019). Acara berlangsung sukses dan meriah, diramaikan ribuan warga dan pelajar juga guru se Kabupaten Banyuasin yang mengikuti jalan santai dengan hadiah dua unit sepeda motor dan hadiah hiburan lainnya.
Di sela-sela kunjungan kerja, Mendikbud menyerahkan bantuan uang Dana Alokasi Lhusus (DAK) kepada Bupati Banyuasin untuk program bantuan fisik dan operasional sekolah sebesar Rp 350 Milyar anggaran tahun 2019.
Mendikbud mengatakan, bantuan tersebut digunakan pada anggaran tahun 2019. “DAK ini dialokasikan pembangunan fisik seperti rehab kelas, untuk operasional sekolah dan fisik lainnya,” terang Menteri.
Mendikbud minta para guru yang belum diangkat jadi PNS harus bersabar. Karena pemerintah akan berusaha maksimal untuk memikirikan hal itu, begitu juga daerah akan meningkatkan kesejahteraan guru.
Bupati Banyuasin H Askolani mengucapkan terimakasih kepada Presiden RI Joko Widodo dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof Dr Muhajdir Effendy MAP yang telah memberi perhatian terhadap kemajuan pendidikan di Banyuasin.
Hal itu disampaikan Bupati Banyuasin H Askolani pada saat Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin 2019 di Graha Sedulang Setudung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata ini diikuti tak kurang dari sepuluh ribu peserta.
Menurut Askolani, dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Banyuasin akan selalu bersinergi terhadap program yang dilaksanakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Banyuasin berdiri 16 tahun yang lalu dan pemekaran dari Muba dengan penduduk 1 juta jiwa dengan Luas 11. 833 KM sama luas Jawa Barat, terdiri darat dan perairan.
“Terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan dana bantuan operasional sekolah, Biaya Operasional Penyelenggara PAUD, PIP, Tunjangan Guru, DAK dan Bapem dalam waktu 3 tahun terakhir sebesar Rp 1 triliun,” ujar dia.
Askolani juga mengatakan, jumlah guru di Banyuasin 4.176 PNS dan 4.910 Non PNS, namun masih kekurangan 3.237 guru dimulai jenjang TK, SD dan SMP. Potensi pendidikan terdiri 492 PAUD, 501 SD, 118 SMP, 55 SMA dan 18 SMK.
Askolani yang berpasangan dengan Wakil Bupati Banyuasin Slamet komitmen mewujudkan Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera, salah satunya Program Banyuasin Cerdas.
“Kami memprogramkan pembelian peralatan sekolah untuk peserta didik, pemberian bantuan siswa miskin, pemenuhan sarana TIK dan UNBK, Bantuan Sekolah Gratis, pemberian insentif guru PNS, Program Banyuasin Religius di Sekolah dimulai Shalat Dhuha bersama dan Zuhur berjamaah,” terangnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru diwakili Asisten III Prof Dr Edward Yuliarta, MM mengatakan jika pembangunan di Sumsel sudah bergulir dilakukan maksimal, maka kita harus bersatu. Ada 10 Program Sumsel Maju diantaranya Infrastruktur, pemerataan pembangunan, tata kelola SDA dan meningkatkan pendidikan dari PAUD sampai Perguruan Tinggi.
“Saat ini, kami mendorong siswa gemar membaca dengan melakukan road show keseluruh daerah Sumsel, ini upaya membangun pendidikan yang berkualitas dan bermutu guna mendukung Progam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya. (sir/adv)


