
ACAPKALI kemacetan yang terjadi berkilo-kilometer, karena jumlah truk batubara yang jumlahnya sudah sangat banyak dan sama sekali tak mau mengalah. Padahal yang dilewati adalah jalan raya, yang sama sekali tak boleh dilalui angkutan tambang.
Nah ini, jumlah batubara yang dibawa sangat banyak dengan jarak tempuh yang sangat jauh.
Tidakkah pengusaha batubara dan pengusaha angkutan tersebut tertegun hatinya dengan kondisi ini. Apakah karena ingin keuntungan sebanyak-banyaknya dalam waktu cepat, membuat hati mereka beku dan tak mau mendengarkan keluhan pengguna jalan.
Belum lagi kerusakan jalan yang terjadi sangat cepat. Jalan yang baru saja diperbaiki, diyakini akan sangat cepat hancur dan berlobang-lobang. Ini karena beban yang dilewati terlalu banyak dalam waktu yang singkat. Harus bagaimana lagi agar hati mereka tertegun, sudah begitu banyak korban yang harusnya tak terjadi.
Harus ada sikap tegas dari aparat untuk semua ini. Jangan sampai kerugian negara akibat memperbaiki jalan semakin banyak, kemudian penderitaan rakyat semakin mendalam untuk semua ini.
Kemudian yang utama, penggalian batubara di wilayah Lahat diyakini banyak dilakukan tak sesuai cita-cita semula. Alam dan lingkungan menjadi rusak dan terganggu. Semoga saja semua pihak yang terkait dengan masalah ini menjadi tertegun hatinya. (***)