



Magelang, KoranSN
Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia yang selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan Nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) untuk dikunjungi.
Ramainya wisatawan di Candi Buddha terbesar di dunia ini juga meramaikan sejumlah objek wisata lain di sekitar kawasan tersebut.
Objek wisata berupa cagar budaya peninggalan agama Buddha ini dalam pemanfaatannya tidak berorientasi pada konsep buddhism, tetapi lebih kepada konsep tourism secara global. Artinya orang dari berbagai agama bisa beraktivitas pada kegiatan wisata di Borobudur.
Bagi wisatawan Muslim tidak perlu khawatir jika berwisata ke Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ini, karena PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) selaku pengelola wisata di candi tersebut telah menyediakan beberapa mushala untuk pengunjung menjalankan shalat lima waktu.
Begitu juga di kawasan sekitar candi, hampir setiap kampung berdiri bangunan masjid maupun mushala yang terbuka untuk umum.
General Manager Unit Borobudur Jamaludin Mawardi menyampaikan kebutuhan wisata halal yang jelas juga terkait makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang disajikan dan dinikmati oleh wisatawan tentu sesuai aspek kehalalan.
Selain makanan dan minuman halal, juga perlu diperhatikan untuk pemenuhan keperluan tempat beribadah, khususnya untuk kaum Muslim. Kalau berbicara Muslim, berarti ada kebutuhan tempat shalat, yakni mushala atau masjid.
Karena itu, menjadi perhatian pengelola Borobudur bagaimana umat Islam berwisata pada hari Jumat (27/1/2023) agar tetap bisa ikut Shalat Jumat. Semua itu menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari konsep wisata halal. HALAMAN SELANJUTNYA>>

