

Palembang, KoranSN
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menggelar rapat lanjutan progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) dan Pelabuhan Tajung Carat. Dalam kesempatan itu, Menhan memastikan Presiden akan meresmikan pembangunan KEK TAA.
Hal ini disampaikan Menhan dalam rapat yang digelar di ruang Rapat Griya Agung, Selasa (19/3/2019) malam yang juga dihadiri Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Bupati Banyuasin Askolani serta pihak terkait lainnya.
Secara ringkas, Menhan menyampaikan dari 12 KEK hanya 3 yang berhasil direalisasikan, kesemuanya terkendala masalah lahan. Dari tiga itu salah satunya di Provinsi Sumsel.
“Saya sudah sampaikan pada Presiden Joko Widodo, bahwa tanah tidak ada masalah, 100 persen sudah punya kita. Jadi tinggal kita bangun saja,” tegas Menhan.
Menhan memastikan, Presiden telah bersedia melakukan peletakan batu pertama pembangunan KEK TAA di Sumsel.
“Kita patut gembira karena Presiden akan meresmikan KEK TAA, karena kita tahu potensi disana sangat luar biasa,” tandasnya.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru menuturkan rapat yang digelar menjadi semangat baru bagi dirinya selaku Gubernur untuk segera merealisasikan terwujudnya KEK.
“Kenapa membuat pesimis?, karena masa waktu yang diberikan sudah hampir habis tapi lahan yang tersedia dari 2030 hektar baru terbebaskan 67 hektar pada saat itu. Begitu saya baru dilantik menjadi Gubernur. Saya ajak Pangdam dan Kapolda untuk menuju lokasi KEK TAA,” katanya.
Berkat proses panjang lanjut Herman Deru, akhirnya KEK TAA menemukan titik terang, dimana dirinya telah dipanggil Menteri Perekonomian untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
“Saat itu Menko bertanya, sebenarnya apa maunya Pemprov Sumsel? Saat itu juga Saya sampaikan, maunya Pemprov Sumsel KEK TAA harus tetap jadi,” tutur Gubernur Herman Deru.
Dikatakan Deru, Menko sempat memaparkan kendala yang ada disebabkan karena tidak ketersediaan lahan.
“Kita tahu dampak dari pembebasan lahan yang 67 hektar dari 2030 hektar dari target, membuat harga semakin gila gilaan. Tidak mungkin Pemprov Sumsel mampu untuk membebaskan lahan itu,” katanya.
Herman Deru menegaskan, Jika KEK terwujud akan membuka lapangan kerja yang luas bagi warga Sumsel terutama bagi warga sekitarnya di Kabupaten Banyuasin.
“Masyarakat Sumsel sudah tidak sabar lagi untuk segera memiliki KEK TAA,” ujarnya.
Sebelumnya Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel, Yohanes H. Toruan melaporkan rapat ini membahas khususnya percepatan pembangunan KEK TAA.
Dijelaskannya perkembangan percepatan ini khususnya mengenai revisi tata ruang Kabupaten Banyuasin.
Dimana saat ini telah diberikan persetujuan subtansi rancangan peraturan daerah Kabupaten Banyuasin tentang rencana tata ruang didaerah Banyuasin sebagaimana yang direkomendasikan oleh Gubernur pada tanggal 14 Maret 2019 dan dikirimkan ke Menteri Agraria dan Tata Ruang RI.
“Selanjutnya surat rekomendasi tersebut akan menjadi salah satu persyaratan dari kelengkapan dokumen yang disampaikan oleh Pemkab Banyuasin ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang,” katanya. (awj)


