

TAK lama penulis menginjakkan kaki di Kota Brussel Belgia ini, tetapi kota kecil tempat saya transit ini sangat mengesankan.
Saat turun dari bus, saya langsung membuka kamera dan mengabadikan setiap sudut kota. Tak hanya sekali take, tetapi berkali-kali. Rasanya sangat sayang untuk menyisakan sedikitpun detil kota ini.
Memandangi Kota Brussel sama seperti dengan kota-kota di Eropa lainnya. Kota dipenuhi bangunan bersejarah yang tak diganggu sama sekali.
Terpikir untuk duduk di dalam gedung sambil ngopi, karena udara yang lumayan dingin. Tetapi niat tersebut ditunda karena tak ingin melepas mengambil foto.
Tidak hanya bangunan yang saya foto, aktivitas warga yang lalulalang sangat bagus untuk objek foto. Penampilan warganya yang modis dan terkesan sangat aktif sangat bagus untuk dijepret.
Tak lupa penulis mampir ke toko souvenir untuk membeli barang-barang berciri khas Kota Brussel. Sangat banyak toko yang berjualan souvenir. Sama dengan di Indonesia, barang-barang yang dijual banyak yang bisa ditawar.
Jangan lupa untuk membeli coklat, karena kota ini sangat terkenal dengan manis renyahnya coklat dari beragam jenis. Kalau masuk toko coklat. agaknya meski bersabar, karena rata-rata toko di kota ini berukuran jecil. Bagi yang membeli dalam jumlah banyak jangan khawatir, pemilik toko tak segan untuk memberi diskon.
Bahkan saat SUARA NUSANTARA berkesempatan membeli coklat, pemilik toko dengan manisnya memberikan hadiahnya coklat. Pelayanan toko coklat disini semanis rasa coklatnya.
Brussel sendiri adalah ibukota Belgia. Dalam bahasa Perancis Bruxelles, dan dalam bahasa Belanda Brussel. Dalam bahasa Inggris, nama ini dieja sebagai Brussels.
Kota ini selain ibu kota Belgia juga ibu kota Uni Eropa. Kota ini merupakan sebuah municipalité atau gemeente di Daerah Ibu Kota Brussel, Belgia. Brusel memiliki populasi 142.853 jiwa.
Daerah Ibu Kota Brussel memiliki 19 munisipalitas (komune) yang merupakan pembagian administratif politis dan memiliki tanggung jawab individu atas kegiatan setempat, seperti penanganan hukum, sekolah dan wilayah batasannya. Administrasi sebuah munisipal juga dipimpin oleh seorang bupati (mayor), badan konsil dan badan eksekutif.
Grand place merupakan alun-alun kota di Brussel yang mempunyai hiasan dan sejarah. Salah satu Tempat Wisata di Brussel ini merupakan lokasi asli dari banyak serikat profesional (tukang roti, tukang daging, haberdashers), dan juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tempat ini adalah pusat Aula kota Brussel, tempat museum bir, pasar burung Minggu, serta banyak pub, kafe, dan restoran yang ada di tempat ini. Saat penulis memasuki area Grand Place ini, sempat terdiam dan tertegun, lokasi ini dipenuhi dengan bangunan berdetil rumit, rapi dan sangat indah. Tak bosan memandang setiap bangunan, terbayang betapa susah dan rumitnya membuat setiap detil bangunan. Dan yang mengagumkan, pemerintah Kota Brussel sangat menjaga lokasi ini.
Saat SUARA NUSANTARA berada di Grand place yang merupakan alun-alun kota di Brussel, sempat bertemu dengan anak remaja asal Indonesia yang studi disana. Dengan antusias ia langsung ngobrol dengan SUARA NUSANTARA, dikatakannya sejak kecil ia sudah tinggal di Brussel bersama orangtuanya.
Tempat wisata menarik lainnya adalah Manneken Pis. Ini adalah patung perunggu yang telah berusia berabad-abad yang berupa anak kecil, dan salah satu tempat wisata di Brussel yang jaraknya hanya beberapa langkah dari Grand Place. Ratusan wisatawan berebut untuk berfoto di lokasi ini.
Manneken Pis memiliki 800 kostum, yang berubah beberapa kali per minggu. Sisa pakaiannya akan dipajang di Museum kota di Grand place. (ags)


