

FIFA akan mengirimkan tiga utusannya, yakni Kohzo Tashima (Jepang), Pangeran Abdullah (Malaysia) –keduanya dari Exco (Komite Eksekutif) FIFA–, dan Mariano Araneta (Filipina) yang merupakan anggota Exco AFC.
Maksud dan tujuan kedatangan mereka adalah untuk mencari solusi agar sanksi FIFA terhadap Indonesia bisa segera dicabut.
Imam mengatakan, ia menyambut baik kedatangan perwakilan FIFA tersebut. Dia juga menyebut, ada banyak hal yang akan disampaikannya, salah satunya adalah kronologis pembekuan PSSI oleh pemerintah.
“Kami akan sampaikan ke mereka tentang pentingnya merubah regulasi federasi yang memungkinkan pemerintah terlibat secara nyata dalam pembinaan dan pengawasan,” ujar Imam kepada detiksport, Senin (28/9).
Imam menilai, FIFA harus mengetahui bahwa pentingnya pemerintah campur tangan di dalam tubuh PSSI yang bertugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. Sebab, selama ini PSSI selalu sulit untuk disentuh pemerintah dan selalu berlindung di balik statuta FIFA.
Selain itu, lanjut Imam, dia akan menceritakan apa saja yang terjadi di sepakbola Indonesia, termasuk match fixing hingga sepakbola gajah.
“Kami harus jelaskan juga tentang sepakbola gajah, pengaturan skor, politisasi, kriminalisasi, judi dan ketidaktaatan terhadap regulasi yang dibuat FIFA,” tambahnya.
Kabarnya, selain bertemu pemerintah, FIFA juga akan berdialog dengan Presiden Joko Widodo. Namun, terkait tanggal kedatangan FIFA tersebut belum diketahui pasti, hanya disebut-sebut pada bulan Oktober mendatang. (ads/roz)


