

Lhasa, Tibet, KoranSN
Menyusuri Pegunungan Himalaya dengan menggunakan kereta api cepat terasa agak berbeda, tak satu pun dari para penumpang yang bisa memejamkan mata.
Pegunungan salju bersela ngarai tak pernah putus menghiasi jendela kereta api super cepat yang merayap di jalur sepanjang hampir 450 kilometer dari Nyingchi ke Lhasa, dua kota utama di Daerah Otonomi Tibet.
Para penumpang menikmati perjalanan dengan menggunakan kereta api di wilayah barat daya dataran Tiongkok yang berbatasan dengan India, Bhutan, dan Nepal itu.
Bak Taman Safari, sekawanan yak yang berkerumun di padang nan menghijau di pinggir jalan kereta api benar-benar menjadi hiburan tersendiri bagi para penumpang kereta.
Binatang sejenis sapi liar yang berkulit hitam atau cokelat tersebut memang banyak dijumpai di dataran tinggi Tibet dan di sekitar Pegunungan Himalaya. Bentuknya lebih besar daripada kerbau, bertanduk, dan bulunya lebih tebal. Pantas, dagingnya lebih alot daripada daging sapi atau kerbau.
Di Nyingchi, yak dibiarkan berkeliaran di tengah jalan raya, sehingga sering kali pengguna jalan harus mengalah.
Kereta cepat jenis Fuxing Hao berwarna hijau daun dengan livery kuning berhenti agak lama di Stasiun Lhasa pada pukul 15.35 waktu setempat atau 14.35 WIB. HALAMAN SELANJUTNYA>>


