
Penumpang yang keluar dari dua gerbong belakang mendapatkan sambutan tersendiri pada Kamis, 18 Mei 2023.
Satu per satu penumpang yang keluar dari kereta kelas 2 itu dikalungi selendang putih oleh pejabat pemerintahan lokal dan disambut tarian tradisional khas Tibet oleh anak-anak muda anggota sanggar seni setempat.
Selepas penyambutan singkat, para delegasi dari berbagai negara dengan latar belakang diplomat, jurnalis, dan akademisi itu langsung menuju mobil jemputan yang disiapkan di peron stasiun tanpa harus melalui areal parkir seperti penumpang pada umumnya.
Meskipun siang itu udara cerah, para delegasi masih merasakan sekumpulan gejala paru dan otak yang terjadi pada orang yang baru pertama kali berada di atas ketinggian ekstrem yang biasa dikenal dengan istilah high altitude illness (HAI).
Lhasa yang berada di atas ketinggian 3.650 meter dari permukaan laut membuat beberapa delegasi mengalami sakit kepala, linglung, dan sesak napas.
Pada malam harinya ada yang berhalusinasi dan fenomena itu merupakan suatu kewajaran karena bagian dari gejala HAI itu tadi.
Oleh karenanya tim dokter dan tenaga medis disiagakan 24 jam penuh di hotel tempat para delegasi menginap.
Demikian pula di setiap mobil juga dipasang tabung oksigen medis di samping telah disediakan pula berkaleng-kaleng personal oxygan spray atau oksigen semprotan. HALAMAN SELANJUTNYA>>


