
Beberapa pengunjung melakukan persembahyangan. Beberapa tempat yang dianggap suci dan keramat banyak ditemukan uang kertas pecahan renminbi berserakan sebagai bentuk persembahan dari pengunjung, terutama yang berkeyakinan Buddha. Sampailah pada suatu tempat yang sangat terbatas aksesnya, kecuali untuk tamu atau pengunjung yang dianggap khusus atau VIP.
Untuk menuju tempat itu, pengunjung harus menaiki beberapa tangga lagi yang terbuat dari kayu dengan kemiringan hampir 90 derajat, sehingga kehati-hatian harus ditingkatkan.
Tempat itu adalah puncak dari Istana Potala yang tidak semua orang bisa memasukinya.
Siang itu seantero Kota Lhasa terlihat jelas keelokannya bermandikan cahaya matahari.
Tidak lah berlebihan Tibet menyandang julukan sebagai “Atap Dunia” karena berada di ketinggian di atas rata-rata.
Berdiri di atap Istana Potala serasa tangan ini hendak menyentuh atap langit yang birunya benar-benar jernih dan tak pernah memudar di sepanjang hari. (Antara/andi)


