
Foto-SN/ Alwi
Palembang, SN
Banyaknya oknum yang tidak setuju atas Build, Operate, and Tranfer (BOT) Pasar 16 Ilir kepada pihak ketiga yakni PT Gandha Tahta Prima (GTP), membuat beberapa pihak pun berupaya untuk menjatuhkan PT GTP dengan memfitnah berbagai cara. Karena itu, PT GTP meminta pedagang yang merasa dirugikan untuk memberikan bukti tertulis.
“Kami merasa difitnah atas tindakan beberapa oknum, jika memang oknum tersebut tidak setuju, baik pedagang maupun oknum lain, kami minta untuk tunjukkan bukti,” tegas General Manager PT GTP, Budi Sulistiyani , Selasa (15/9).
Dijelaskannya, pihaknya tidak pernah menaikkan biaya sewa, retribusi, serta melakukan pembangunan yang menutupi udara yang masuk. Berita tersebut hanya untuk memfitnah pihak PT GTP.
“Kami tidak pernah menaikkan retribusi, retribusi tetap Rp 7000 per kios, sedangkan untuk sewa kami bahkan menurunkannya dari harga semula. Sedangkan untuk pembangunan yang dianggap menutupi udara masuk, itu tidak masuk akal karena pembangunan tersebut tidak menutupi pintu maupun jendela, sedangkan udara masuk lewat jendela dan pintu. Kami juga melakukan pembangunan tersebut untuk menutupi bagian yang belum selesai dikerjakan,” urainya.
Ia menambahkan, kejadian beberapa waktu yang lalu, yang videonya ditayangkan tidaklah benar bahkan seolah kejadian tersebut ada skenario. Pasalnya dalam video tersebut seolah pimpinan PT GTP tengah bertengkar dengan pedagang pasar, padahal hanya ingin mendamaikan pertengkaran tersebut.
“Yang bertengkar itu sesama pedagang bukan antara pedagang dan karyawan PT GTP. Sedangkan Pak Febri pada saat itu dipanggil untuk memisahkan tetapi saat didalam video seolah saya yang bertengkar,” tegasnya.
Dirinya berharap kepada oknum yang selalu memfitnah agar tidak lagi melakukan tindakan fitnah karena pihaknya telah bekerja semaksimal mungkin terutama untuk kenyamanan para pedagang.
Dilanjutkannya, meskipun terus diterpa isu miring serta fitnah, pihaknya tetap melakukan perbaikan infrastruktur Pasar 16 Ilir. “Dalam waktu dekat kami akan memasang lift dan juga ekskalator karena saat ini sudah dilakukan pemesanan,” katanya.
Dijelaskannya, untuk tahap awal, pihaknya melakukan perbaikan diluar bangunan seperti, atap, lantai dasar yang sering tergenang air, WC dan beberapa bagian lainnya. Jika tahap awal ini selesai diperbaiki maka pihaknya akan melakukan tahap kedua yakni menata setiap pedagang yang berada didalam Pasar 16 Ilir.
“Meskipun ditata kami tidak akan merubah ukuran dan bentuk setiap kios. Ini tujuannya agar didalam Pasar 16 Ilir terlihat rapi. Sedangkan untuk PKL itu bukan urusan kami, kami juga tidak pernah menarik retribusi dari PKL tersebut,” tandasnya. (wik)


