

Lubuklinggau, KoranSN
Maraknya kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polres Lubuklinggau khususnya dialami kalangan pelajar, membuat Jajaran Satlantas Polres Lubuklinggau turun langsung menyambangi sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada pengguna jalan khususnya sasaran pelajar.
Hal ini seperti dilakukan giat oleh Jajaran Satlantas Polres Lubuklinggau, Senen (4/3/2019), diwaktu bersamaan didua tempat berbeda. Pada kunjungan tersebut, Ipda Jemmy Gumayel menjadi Irup di SMA Xaverius sedangkan Aiptu Joni menjadi Irup di SMA Yadika Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono melalui Kasat Lantas AKP Imanuhadi didampingi Kanit Laka, Ipda Jemmy Gumayel menjelaskan, bicara data secara global melalui ketetapan WHO PBB, kematian akibat kecelakaan lalu lintas berada diurutan kelima setelah penyakit jantung, paru-paru, diabetes dan TBC.
Sementara di wilayah Lubuklinggau sendiri pada bulan Februari 2019 memang mengalami penurunan jumlah kasus bila dibandingkan bulan januari 2019.
“Saya kaget baru menjabat Kanit Laka kemarin di bulan Januari 2019 terjadi 6 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 8 orang korban Meninggal dunia, Alhamdulillah di bulan Februari 2019 dapat kita tekan penurunan 33 persen yaitu 4 kasus dengan korban meninggal dunia 3 orang,” ujarnya.
Dilanjutkannya untuk anatomi kasus laka di Lubuklinggau, masih di dominasi keterlibatan Pelajar sebagai Pelaku maupun korban kecelakaan lalu lintas lebih dari 50 persen.
“Untuk itu sosialisasi harus kita tingkatkan, memang domain edukasi menjadi tangung jawab unit Dikyasa (Pendidikan dan Rekayasa), namun Unit Laka juga harus turut hadir dalam mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas, Kami tidak terfokus pada penegakan hukum saja, sebenarnya permasalahan lalu lintas ini merupakan tanggung jawab semua pihak khususnya stake holders terkait sebagaimana diamanatkan oleh UU 22 tahun 2009,” terangnya.
Masih kata Jemmy, pada kesempatan menjadi Irup di SMA Xaverius tadi dirinya menegaskan bahwa esensi paling penting dalam keselamatan berlalu lintas adalah Doktrin terhadap kepedulian dan kesadaran.
“Kita dituntut untuk tertib dalam berlalu lintas. Barulah pemahaman terhadap aturan berlalu lintas yang dapat kita pelajari sendiri melalui pemanfaatan teknologi informasi. Kalau sudah atas kemauan sendiri untuk tertib, maka akan secara otomatis kita tertib, contohnya menggunakan helm SNI, kalau sudah kebiasaan menggunakan helm pada saat bersepeda motor, maka rasanya ada yang kurang bila kita tidak menggunakan helm,” jelasnya.
Semoga, setelah diberikan pemahaman ini, para pelajar didua SMA ini untuk turut hadir dalam kegiatan Puncak Milenial Road Safety Festival yang akan dilaksanakan hari kamis 7 Maret 2019 nanti di Polres Lubuklinggau sebagai salah satu wujud kepedulian semua Pihak terhadap keselamatan berlalu lintas. (rif/rel)


