

Pagaralam, KoranSN
Sungguh miris, hingga saat ini Kelurahan Rebah Tinggi masih belum memiliki kantor lurah. Padahal, keberadaan kantor tersebut sangat mendesak, untuk melayani kebutuhan masyarakat dan sebagai tempat menyimpan arsip kelurahan (negara).
Oleh karena itu, DPRD Pagaralam akan memperjuangkan pembangunan kantor lurah tersebut, karena memang sudah selayaknya kantor Kelurahan Rebah Tinggi dibangun dengan bangunan yang lebih representatif.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua II DPRD Pagaralam Dedy Stanza SH, Minggu (14/2/2016).
“Kita akan kawal, jadi tidak wajar lagi numpang-numpang di rumah dinas sekolah setempat,” kata dia.
Menurut Dedy, untuk persoalan kantor Kelurahan Rebah Tinggi, pihaknya akan menyampaikannya ke Pemkot Pagaralam. Tujuannya, agar cepat dicarikan solusi terbaik.
“Kita akan koordinasikan ke Pemkot, untuk membangun kantor lurah Rebah Tinggi, Kecamatan Dempo Utara,” ujarnya.
Aneh, kata dia, kantor Kelurahan Rebah Tinggi pindah tempat terus. Kini, kantor kelurahan itu berada dalam kompleks SD Negeri 65, Dusun Tanjung Pasai.
Rumah dinas (Rumdin) kepala sekolah (Kepsek) ‘disulap’ menjadi kantor lurah, kemudian sebelumnya, kantor Kelurahan Rebah Tinggi berada di salahsatu ruangan di gedung balai latihan kerja (BLK), kompleks Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Dusun Sandar Angin.
“Jauh sebelum itu, kantor Kelurahan Rebah Tinggi sempat mengambil tempat di pos darurat di Dusun Cawang Baru. Kepindahan ini, sebagai imbas kebakaran yang terjadi pada April 2014 lalu. Saat itu, kantor Kelurahan Rebah Tinggi alami kebakaran,” ujar Dedy.
Rumdin Kepala SD yang dijadikan kantor lurah tersebut tidak begitu luas. Ukurannya sekira 9 x10 meter, dengan 4 kamar termasuk kamar kecil. Tiap-tiap kamar dijadikan sebagai ruang kerja lurah, staf dan sekretaris.
“Terhitung sejak Sabtu (6/2), kantor Kelurahan Rebah Tinggi pindah di sini (SDN 65),” tambah Lurah Rebah Tinggi, Suharno SE.
Dijelaskan, kepindahan ke SDN 65 itu, karena ruang BLK yang digunakan sebagai kantor lurah, akan digunakan kembali.
“Informasi yang kita terima, ruang tersebut akan digunakan. Persisnya April nanti. Karena itu, kita harus pindah,” tutur Suharno.
Mengenai pemilihan Rumdin Kepala SDN 65 yang dijadikan sebagai kantor lurah sementara kata Suharno, sudah dipertimbangkan sebelumnya. Disebutkannya, lokasi SDN 65 strategis. Tidak begitu jauh dari tiga RW yang ada di Kelurahan Rebah Tinggi.
“Lokasinya di tengah-tengah. Jadi mempermudah warga,” ujarnya.
Ditambahkannya, sebelum menggunakan Rumdin Kepsek tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kecamatan Dempo Utara.
“Prinsipnya Disdik membolehkan. Demikian pula Kepseknya. Apalagi Rumdin ini memang tidak terpakai,” urainya.
Kendati, diakui Suharno, kepindahan ke Rumdin Kepsek belum membuat pihaknya merasa tenang. Sebab, sewaktu-waktu Rumdin tersebut bisa saja dipakai.
“Kami di sini kan, istilahnya pinjam pakai. Jadi, kalau orangnya mau ngambil lagi, ya terpaksa kami berikan. Ini artinya kami harus pindah lagi,” bebernya.
Bagaimana kabar pembangunan kantor baru Menurut Suharno, berdasarkan informasi yang diterima dirinya, pembangunan kantor baru bagi Kelurahan Rebah Tinggi pada 2016 ini tak jadi dilakukan.
“Saya sudah tanya. Katanya, tahun ini tidak jadi. Baru tahun depan (2017), Kantor Kelurahan Rebah Tinggi akan dibangun,” jawabnya.
Urungnya pembangunan kantor baru itulah yang membuat Suharno merasa sedih. Dia sedih karena, selama kantor baru itu belum dibangun, kantornya akan tetap bersifat sementara.
“Mungkin kita terus di sini (Rumdin Kepsek) sampai 2017 nanti. Menunggu kantor baru dibangun,” sebutnya.
Sementara itu, Camat Dempo Utara Drs Bahrul Hidayat mengatakan, pihaknya sudah mengetahui tentang kepindahan Kantor Lurah Rebah Tinggi ke kompleks SDN 65. Kendati masih belum berkantor tetap, Dayat berharap, pihak kelurahan Rebah Tinggi tetap melayani masyarakat dengan baik. (asn)


