



Lahat, KoranSN
Janji politik Gubernur Sumsel, H.Herman Deru untuk menghentikan angkutan batubara melintas menggunakan jalan umum tampaknya makin terealisasi dan mendapat dukungan, khususnya dari warga di Kabupaten Lahat, yang juga dilintasi angkutan batubara. Dukungan ini bukan tanpa alasan, selain soal debu yang dirasakan warga juga soal kerap terjadinya kemacetan.
Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Lahat-Pagar Alam, Misnan Hartono, SH. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPW PBB ini, menyampaikan, kondisi angkutan batubara yang menggunakan jalan umum dinilai banyak merugikan pengguna jalan.
“Sebagai putra daerah saya mendukung rencana Gubernur Sumsel untuk menghentikan angkutan batubara di Kabupaten Lahat, karen kelas merugikan pengguna jalan khususnya warga di Kabupaten Lahat,” kata Misnan.
Masih sambung Misnan, ia melihat kesejahteraan khususnya warga di kecamatan Merapi Area Lahat belum maksimal. Bila dilihat masih banyak warga yang berada dibawah kemiskinan dan belum banyak sentuhan dari pihak perusahaan untuk meningkatkan perusahaan.
“Saya pikir sudah saatnya perusahaan batubara memikirkan warga dan tentang kesejahteraan serta tidak menggunakan jalan umum lagi, “kata pria ramah ini.
Lebih jauh Misnan, mengatakan, seperti yang dilihat selama ini, banyak pengguna jalan selama ini dirugikan oleh angkutan batubara, kemacetan yang tidak bisa dihindari kita alami, siang dan malam kemacetan itu sangat dirasakan oleh masyarakat setempat dan oengguna jalan yang lain.
Selain itu, sambung Misnan, debu batubara hasil dari angkutan batubara juga sangat mengganggu lingkungan sekitar, banyak sekali debu yang berkeliaran di lingkungan masyarakat.
“Harapan saya kedepan agar semua perusahaan batubara yang bereksplorasi di lahat, agar menyentuh kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lahat, tentunya dalam bidang kesejahteraan rakyat. (rob)




