


Jakarta – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan metode baru Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara ).
Metode baru ini akan segera diperkenalkan secara resmi pada tanggal 1 Juni 2015, di Blitar, Jawa Timur, bertepatan dengan hari Peringatan Pidato Bung Karno.
“Metode ini kami sebut dengan ‘Ini Baru Indonesia’. Akan diluncurkan resmi tanggal 1 Juni 2015 nanti di Blitar,” ujarnya, usai menghadiri acara Pembukaan Musyawarah Wilayah ke-V DPW PAN Provinsi Jambi, di Ballroom Hotel Novita, Jambi, seperti siaran pers, Sabtu ( 30/5 /2015).
Metode baru tersebut, menurut Zulkifli, tidak menyingkirkan metode lama. Metode lama sangat baik dan bagus. Metode baru ini untuk mengakomodir perkembangan zaman khususnya generasi muda. Metode ini akan sangat efektif karena akan memanfaatkan juga teknologi dan media sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.
Metode Ini Baru Indonesia juga akan menginterpretasikan pengamalan nilai-nilai luhur bangsa dengan cara yang sangat sederhana seperti gotong royong, empati terhadap tetangga di kampung yang sedang kesusahan itulah Indonesia. Penajaman akan implementasi nilai-nilai luhur bangsa yang memang karakter asli bangsa Indonesia.
“Saya kira orang Indonesia sangat mengerti soal pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila, tanpa perlu digurui,” katanya.
Intinya, lanjut Zulkifli, MPR ingin memasyarakatkan kembali nilai-nilai luhur bangsa, tanpa niatan untuk menggurui. MPR ingin mengajak semua elemen bangsa ini tanpa kecuali untuk kembali bersama-sama memahami kembali dan mengimplementasikan dalan kehidupan sehari-hari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Salah satu realisasi metode itu adalah ada semacam pelatihan pelatih tentang sosialisasi empat pilar MPR, dengan peserta dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, dosen dan lain-lain bekerja sama dengan Lemhanas. Begitu lulus, maka akan menjadi manggala nilai-nilai luhur bangsa seperti jaman adanya BP7 jamannya Pak Harto dulu.
” Saya sudah bicarakan ini ke Presiden nanti kita akan lihat perkembangannya,” ucapnya.(ar/gah)



