
Muratara, KoranSN
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terus berbenah di bidang pendidikan. Namun, pembenahan itu belum begitu maksimal dilakukan, mengingat kabupaten termuda di provinsi Sumsel ini masih sangat kurang untuk tenaga guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak tanggung-tanggung kekurangannya mencapai 50 persen lebih.
Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Abdul Rahman Wahid, tidak menampik kalau saat ini Muratara masih sangat kekurangan tenaga PNS. Rincinya, untuk guru PNS yang mengajar SD cuma, 644 orang, SMP 131 orang sementara untuk SMA ada 89 orang.
“Dari jumlah tersebut sangat jauh dari ideal,” jelasnya, kemarin.
Menurutnya, jika bicara ideal tergantung dengan bidang studi. Maksudnya, kalau ada 6 rombongan belajar (Rombel) ditambah dengan guru kelas, olahraga, agama dan kepala sekolah. Itu untuk guru SD. Sementara untuk SMP ideal gurunya tergantung dengan jam pelajaran. Dia mencontohkan pelajaran matematika 4 jam, harus satu guru. Kalau jumlahnya sudah 24 jam guru pengajarnya harus dua guru. Begitu juga dengan SMA.
“Kalau bicara ideal artinya harus tergantung dari analisis kebutuhan,” paparnya.
Bagaimana dengan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), dia mengungkapkan untuk TKS kemungkinan belum ada penambahan karena saat ini untuk honorer sudah berlebih. Untuk penambahan sendiri kemungkinan untuk daerah-daerah terpencil.
“Kita belum mengetahui ada penambahan atau tidak karena jumlah honorer sudah berlebih,” terangnya.
“Tapi yang jelas untuk saat ini tidak ada anggaran untuk mengangkat atau menambah honorer. Kalaupun memang ada pengangkatan akan dilakukan survey terlebih dahulu. Untuk survey sendiri saat ini belum dilakukan,” tambah Abdul Rahman.
Jika nanti berdasarkan survey memang kekurangan tenaga honorer, barulah pemerintah mengangkat tenaga guru honorer. (snd)

