Ofensif Balik Ukraina dan Konflik yang Kian Sulit Didamaikan

Tak mau mundur

Baik Ukraina maupun Rusia sepertinya tak mau mundur dari sikapnya masing-masing.

Sebagai negara merdeka dan berdaulat, Ukraina jelas tak rela wilayahnya lepas begitu saja.

Sebaliknya, penguasa Rusia tak ingin kehilangan muka, baik di mata dunia maupun di mata rakyat mereka.

Mundur dari Ukraina sama halnya dengan menyampaikan pesan bahwa mereka tidak kompeten dan lemah yang akibatnya bisa mendelegitimasi mereka di dalam negeri Rusia.

Mundur dari Ukraina juga akan membuat sejumlah titik api di dalam wilayah Rusia di bentangan Trans Kaukasia, dan juga negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia termasuk Kazakhstan, memiliki alasan kuat untuk menjaga jarak dari Rusia.

Baca Juga :   Jerman Longgarkan Pembatasan Perjalanan Bagi Pelancong Empat Negara

Untuk itu, Rusia akan sama habis-habisan dengan Ukraina, salah satunya dengan kerap melontarkan ancaman menggunakan senjata nuklir.

Mereka memiliki alasan untuk habis-habisan, karena secara militer, politik dan ekonomi, Rusia memang sudah berdarah-darah.

Namun begitu, Ukraina, dan sekutu-sekutunya di Barat yang aktif mengisolasi rezim Vladimir Putin dan kini aktif memasok peralatan perang tercanggih ke Ukraina, juga sudah sama babak belurnya dengan Rusia.

Intinya, kedua belah pihak sudah kadung melangkah, karena sudah terlalu banyak energi dan dana yang sudah dikerahkan.

Selain itu, bagi Amerika Serikat dan NATO, Ukraina adalah pertaruhan besar.

Jika Ukraina kalah, maka seluruh benua bakal melihat NATO sebagai platform keamanan yang tidak kompeten dan lemah.

Baca Juga :   Hindari PHK, Brazil Perpanjang Pembebasan Pajak Bagi Perusahaan

Memiliki tanah seluas 603 km persegi, Ukraina adalah negara dengan luas wilayah kedua terbesar di Eropa setelah Rusia.

Ukraina juga memiliki penduduk yang terbilang banyak untuk ukuran Eropa, sebanyak 43 juta jiwa. Dengan jumlah sebanyak ini, Ukraina menduduki urutan ketujuh di bawah Rusia, Turki, Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol.

Dengan wilayah seluas dan penduduk sebanyak itu, Ukraina jauh lebih besar dari pada Georgia yang juga bekas Uni Soviet dan pernah diinvasi Rusia pada 2008 sampai kehilangan dua wilayahnya yang berbatasan dengan Rusia.

Wilayah dan jumlah penduduk Georgia hanya sepersepuluh Ukraina. HALAMAN SELANJUTNYA>>





Publisher : Apriandi

Lihat Juga

WMO: 2023 Bakal jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

London, KoranSN Badan cuaca PBB pada Kamis (30/11/2023) menyatakan bahwa 2023 kemungkinan bakal menjadi tahun …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!