
Sekayu, SN
Tim Penanggulangan dan Pembebasan Pemasungan Orang Dengan Gangguan Jiwa (TP3 ODGJ) Kabupaten Musi Banyuasin bersama dokter
spesialis kesehatan jiwa dr Farah Shafitry Karim SpKj serta perawat khusus jiwa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (9/6), kembali membebaskan sejumlah penderita gangguan kejiwaan yang dipasung dan isolasi. Pembebasan tersebut dibantu pihak kecamatan, perangkat desa, dan petugas Puskesmas.
Ketua TP3 ODGJ dr Hj Dewi Etikawati mengungkapkan, tahap evakuasi yang ke dua ini pihaknya berhasil membebaskan serta mengevakuasi lima pasien yang dipasung dan diisolasi. Tiga orang yang dipasung berasal dari Kecamatan Sekayu dan dua orang dari Kecamatan Sungai Keruh.
“Mereka yang dibebaskan langsung dibawa ke RS Ernaldi Bahar Palembang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. TP3 ODGJ akan terus melakukan pelacakan kemungkinan pasien yang dipasung dan diisolasi, serta melaksanakan penanggulangan dan pembebasan di kecamatan lainnya,” imbuhnya.
Pasien yang telah dievakuasi ke RS Ernaldi Bahar Palembang akan mendapatkan perawatan kejiwaan secara intensif dan dalam pengawasan penuh dokter ahli jiwa. Setelah sembuh, pasien akan diantarkan kembali ke keluarga masing-masing.
Semua perawatan pasien diberikan secara gratis oleh Pemerintah Kabupaten Muba. “Dinas Kesehatan terus berkomitmen untuk menciptakan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Salah satu upaya mewujudkan tujuan tersebut dengan menurunkan angka pasung dan gangguan jiwa akibat pemasungan serta mencapai visi Muba Bebas Pasung 2017,“ jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pemasungan merupakan semua metode manual yang menggunakan materi atau alat mekanik yang dipasang pada tubuh dan membuat tidak dapat bergerak dengan mudah atau yang membatasi kebebasan dalam menggerakkan tangan, kaki, atau kepala. Sedangkan isolasi merupakan tindakan mengurung sendirian dengan paksa didalam suatu ruangan yang membatasi untuk keluar ruangan.
“Apabila masyarakat menemukan orang dengan gangguan jiwa di wilayahnya yang mengalami pemasungan atau isolasi segera melaporkan kepada kader kesehatan jiwa maupun tenaga kesehatan terdekat. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh tim TP3 ODGJ,” ungkapnya
Nurma, salah seorang keluarga pasien merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. “Kami dari keluarga yang kurang mampu sangat terbantu dengan program ini, Terima kasih kepada Pemerintah Muba yang telah memberikan perawatan gratis kepada anak saya. Semoga anak saya cepat sembuh dan bisa kembali bersosialisasi di masyarakat,” paparnya. (tri)


