



Palembang, KoranSN
Kota Palembang memang terkenal dengan keindahan Sungai Musi sebagai sungai yang terpanjang di pulau Sumatera. Namun, keindahan sungai ini juga didukung dengan adanya destinasi-destinasi wisata yang terdapat di sepanjang pinggiran sungai. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang, berencana akan segera menghadirkan paket destinasi sungai untuk para pengunjung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disbudpar Kota Palembang, Isnaini Madani, saat melakukan perjalanan berkeliling Sungai Musi bersama staf dan rekan wartawan, Kamis (22/09/2016). Untuk itu, pihaknya kini sedang fokus melakukan penataan kembali untuk kawasan-kawasan wisata yang ada di sepanjang sungai tersebut.
“Akan ada paket destinasi sungai, oleh karena itu potensi wisata yang ada di sepanjang sungai ini harus kita tata lebih baik lagi, agar rencana kita tersebut dapat segera terwujud di 2017 mendatang,” katanya.
Isnaini mengatakan, untuk mendukung hal ini, pihaknya perlu memperbanyak bus air, yang dinilai lebih fleksibel. Selain dapat mengangkut penumpang lebih banyak, bus air juga mudah memasuki gang-gang jika ingin bersandar.
“Banyak hal menarik yang tidak boleh kita lewatkan jika sedang melakukan perjalanan berkeliling Sungai Musi, diantaranya, keindahan Masjid Lawang Kidul yang merupakan masjid tertua di Palembang, dibangun di zaman kolonial Belanda ini, nanti akan kita tata kembali, 2 rumah tepat disamping masjid akan kita lakukan pembedahan dalam waktu dekat,” terangnya, saat melewati masjid tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Disbudpar juga mengajak beberapa arsitek guna membantu perancangan tataan yang tepat bagi bangunan-bangunan sejarah, seperti Waduk Telungkup yang jaraknya tak jauh dari Masjid Lawang Kidul. Dimana akses jalan dari sungai menuju tempat tersebut sudah tidak ada lagi.
“Akses dari sungai untuk ketempat tersebut sudah tidak ada lagi, karena memang dulu lahan yang disebelah sungai ini dibeli oleh PT Pelindo II, jadi akses menuju kesana tertutup. Kita sudah bicarakan dengan arsitek, memang harus dibuka. Nanti kita akan laporan ke Wali Kota terkait rencana ini,” tuturnya.
Diperjalanan selanjutnya, pengunjung akan di suguhi dengan keindahan pulau Kemaro. Dipulau ini, kita dapat menemukan beberapa bungalo, tempat penginapan yang letaknya persis di pinggir sungai.
“Sekarang ini, baru ada 10 bungalo, mungkin kedepan minimal akan ditambah menjadi 25 di 2017. Disini juga akan kita tambah fasilitas-fasilitas untuk para wisatawan, seperti meeting room, rumah makan, dan lain-lain. Rencananya akan ada jembatan penghubung antara daerah darat kepulau, ada akses lah nantinya,” pungkas Isnaini. (tya)

