


PERTUMBUHAN Kota Palembang dalam dua tahun terakhir sangat cepat. Pusat perbelanjaan, mall, hotel dan banyak gedung bertingkat dibangun di berbagai sudut kota.
Tak hanya itu, kalau kita susuri jalan di pusat kota, tak akan susah menemukan mobil baru dari berbagai merek, bahkan untuk mobil kelas mewah juga sudah banyak seliweran di banyak jalan protokol. Ini menunjukkan tingkat penghasilan warga kota ini juga semakin baik.
Pemerintah Kota Palembang kurang mengkontrol pembangunan tempat parkir. Pertumbungan gedung yang banyak dan penambahan jumlah mobil tak diimbangi dengan lahan parkir yang memadai.
Saat ini setiap kendaraan yang parkir jelas dikenai biaya, tetapi pengguna kendaraan sangat kesulitan untuk mencari tempat memarkirkan kendaraan mereka.
Jelas ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik ini tak diimbangi dengan fasilitas pendukung atau fasilitas kota yang memadai.
Tentu efek tak enak dirasakan saat ini,
hingga membuat keresahan mulai terasa bagi warga. Hal yang utama yang dirasakan bagi pemilik kendaraan sangat kesulitan untuk memarkirkan kendaran mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan tempat parkir, tak jarang warga memarkirkan kendaraan bukan pada tempatnya. Pada saat mendesak badan jalan dipakai, tak jarang trotoar juga dimanfaatkan.
Masih banyak keluhan warga untuk soal parkir ini, yang disebabkan pemilik gedung dan pemerintah kota memang tak menyediakan lahan parkir yang memadai. Jelas, kondisi ini bila tak dibenahi sejak dini maka akan membuat masalah baru yang makin rumit.
Hal yang sering dikeluhkan warga saat ini tingginya pungutan parkir yang diambil pusat perbelanjaan. Mending pusat perbelanjaan tersebut menyediakan lahan parkir memadai, justeru sebaliknya saat warga sudah masuk dan membayar parkir, kenyataan pahit diterima, semua tempat parkir penuh.
Pemkot Palembang harus segera mengambil sikap untuk pihak-pihak yang menarik pungutan parkir di luar kewajaran.
Dengan banyaknya kendaraan dan tempat parkir yang tak memadai juga akan memunculkan kemacetan yang luar biasa. Menjadi pemandangan sehari-hari, saat jam sibuk kemacetan dialami. Kondisi makin parah karena pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak, tak diimbangi dengan ruas jalan. Malah saat ini jalan-jalan di pinggiran kota banyak rusak. (***)

