



Palembang, SN
Sesudah hari raya Idul Fitri, Pasar 16 Ilir semakin semrawut akibat banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan. Padahal Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta pihak pengelola telah memberikan waktu deadline usai lebaran agar tidak lagi berjualan.
Berdasarkan pantauan, Kamis (30/7). Sejak pagi para PKL tetap saja menggelar barang dagangannya di kawasan pasar 16 Ilir, bahkan mereka seolah tak peduli akan deadline yang diberikan oleh Satpol PP serta pihak pengelola yakni; PT Gantha Tahta Prima (GTP).
Riko (32) salah satu PKL mengakui adanya deadline larangan akan berjualan di kawasan pasar 16 Ilir. Namun, dirinya masih kebingungan harus berjualan dimana lagi jika bukan di kawasan Pasar 16 Ilir.
“Kalau kami pindah berjualan maka omset akan turun, karena itu kami milih menetap,” ujarnya
Sejak beberapa tahun yang lalu, sambung Riko, dirinya telah mulai berdagang dikawasan Pasar 16 Ilir, karena itu, jika dirinya pindah maka para pelanggan pun akan berkurang, bahkan berpindah ke pedagang lainnya.
“Kami berharap pengelola dapat mengerti,” harapnya.
Saat dikonfirmasi kepada pihak pengelola terkait sikap membandelnya para PKL, General Manager PT Gandha Tahta Prima, Budi Sulistiyani mengatakan, pihaknya tidak mau ambil pusing, karena segala cara persuasif telah dilakukan agar para PKL lebih tertib dan mau dipindahkan ke lantai 4 bangunan utama Pasar 16 Ilir Palembang.
“Kami sudah lakukan segala cara persuasif tapi tetap saja PKL membandel, jadi kami berharap pemkotlah yang
bertindak tegas, karena sebagai pihak pengelola kami hanya bisa melakukan himbauan, sedangkan penertiban itu tugas pemkot,” katanya.
Dijelaskannya, sebagai pihak pengelola Pasar 16 Ilir, dirinya mengerti ketakutan akan kehilangan pelanggan yang bakal dialami para PKL jika dipindahkan di lantai 4 bangunan utama Pasar 16 Ilir. Namun, jika memang seluruh PKL sepakat untuk pindah ke lantai 4, maka ketakutan tersebut dinilai tidak akan terjadi.
“Jika memang seluruh PKL dipindahkan, maka otomatis pelanggan mereka pun akan mencari dan bahkan mereka akan sengaja ke lantai 4 untuk membeli barang dagangan PKL tersebut,” terangnya.
Selain itu, PKL tersebut juga bakal diuntungkan karena perpindahan ini sendiri pihaknya tidak mengambil uang sewa alias gratis mengingat omset mereka pun akan menurun.
“Selama ini kan mereka berjualan dipinggiran jalan dilantai dasar, nah jika dipindahkan otomatis omset mereka akan turun. Karena itu bagi PKL yang ingin pindah ke lantai 4 dan 5 akan digratiskan uang sewanya,” pungkasnya. (wik)



