


OPERASI tangkap tangan (OTT) KPK terhadap empat pejabat Musi Banyuasin di Kota Palembang, Jumat malam (19/6) sekitar pukul 21.00 WIB, tentu membuat kisah kasus korupsi yang tak pernah berhenti di Negeri ini.
Hanya untuk diketahui saat ini kempat pejabat Muba yang kini telah ditetapkan tersangka diduga terlibat dalam kasus dugaan suap terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin tahun anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin tahun anggaran 2015.
Apa yang terjadi ini menunjukkan, seperti tak ada malunya oknum pejabat yang sampai saat ini masih terus coba-coba cari akal dan modus baru untuk korupsi. Meski sudah banyak semboyan anti korupsi, MoU dengan penegak hukum, banyaknya koruptor yang ditangkap, tetapi tetap saja korupsi dilakukan. Ini harus menjadi catatan berharga penguasa saat ini.
Padahal semua tau, korupsi selalu meninggalkan sebuah keburukan bagi pelakunya, orang-orang di sekitarnya dan kebijakan yang diambil dari sang pelaku korupsi.
Korupsi saat sudah ditangani penegak hukum hanya akan menyisakan penyesalan dan rasa malu, karena akan terus menerus menjadi tontonan rakyat bak sinetron berepisode panjang. Betapa praktek ini akhirnya membuat orang-orang sekitarnya merasa miris dan kisah pilu lainnya.
Perjalanan Bangsa ini memang selalu dibayangi banyak kasus korupsi. Dari rezim ke rezim, Bangsa yang besar ini tak bisa lepas dari bayang-bayang hitam ini. Setelah lepas dari orde baru (orba), harapan Negeri ini bisa menumpas habis korupsi tak bisa dilakukan.
Bahkan yang sangat sedih, banyak oknum pejabat makin menjadi-jadi untuk korupsi. Banyak praktek dan cara curang untuk terus mengambil uang yang bukan haknya.
Perubahan yang mendasar dengan dasar hukum yang tak bisa ditawar, itu tidak bisa tidak harus dilakukan kalau Negeri ini mau maju. Sudah terlalu lama Negeri ini tidur dalam kelemahan bertindak.
Tetapi ternyata, setiap pergantian rezim pemerintahan, selalu masalah satu ini (korupsi) tetap tak bisa ditanggulangi. Semua rakyat menunggu perubahan yang didengungkan selama ini. Sudah bosan rakyat dengan kondisi dimana korupsi tetap menjajah Negeri.
Kita berharap di era Presiden Jokowi, hukum memang ditegakkan dengan sejati dan tak bisa ditawar-tawar lagi. Mengatakan ini, karena selama ini penegakan hukum yang sangat lemah untuk para koruptor. Hal ini bisa jadi menyebabkan oknum pejabat atau sekelompok orang tidak takut untuk terus mengambil uang yang bukan haknya.
Karena orang akan berpikir tak apa untuk korupsi, karena hukuman tak akan lama. Apalagi hukum di Indonesia tak ditegakkan secara utuh alias bisa ditawar-tawar. Menyedihkan, tak habis Negeri nan kaya raya ini dengan kasus korupsi. Tenggelam satu kasus, muncul lagi masalah yang lain.
Tak ada takutnya oknum pejabat di Republik ini untuk terus maling duit rakyat. Dengan kuasanya, pejabat menggunakan berbagai cara agar bisa memperkaya diri sendiri dengan cara cepat. (***)

