
Palembang, SN
Penyetopan distribusi air ke pelanggan sejak kemarin, membuat pelanggan mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang. Pasalnya penyetopan distribusi tersebut tanpa pemberitahuan sehingga pelanggan pun harus mengalami kesulitan air bersih.
Reza, warga Tanjung Rawo mengatakan, dirinya terpaksa menggunakan air sumur karena aliran air PDAM sudah berhenti sejak Selasa kemarin (26/5) pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB, sedangkan untuk hari ini, Rabu (27/5), aliran air PDAM kembali berhenti sejak pukul 08.00 WIB.
“Kalaupun banyu nyo edop, itu jugo kecik nian, ibarat ngisi se ember perlu waktu se jam,” katanya dengan logat Palembang yang kental.
Dirinya juga sangat kecewa dengan pelayanan PDAM, karena beberapa bulan terakhir lebih sering melakukan penyetopan distribusi air bersih tanpa pemberitahuan, sehingga warga disekitar tempat tinggalnya kesulitan air bersih.
“Kalu memang nak berentike banyu, yo dikasih tau di koran jangan langsung matike. Kami ni bayar banyu tu bukannya mintak, jadi kalu sering banyu mati rugilah kami,” tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait terhentinya distribusi air bersih dibeberapa kawasan. Direktur Operasional PDAM Tirtamusi Palembang, Andi Wijaya membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, terhentinya distribusi air ini dikarenakan adanya pemadaman listrik di kawasan Gandus yang mengakibatkan intake Karang Anyar tidak dapat beroperasional. Pemberhentian pendistribusian air bersih ini dilakukan sejak Selasa kemarin (26/5), dan akan kembali terjadi pada Kamis (28/5).
“Sekitar 157.969 Sambungan Langsung (SL) nantinya terpaksa harus terhenti sementara distribusi air bersihnya,” katanya.
Terkait adanya komentar warga yang menyatakan tidak diberitahu, dirinya mengklaim, bahwa sudah diinformasikan melalui pengumuman pemadaman listrik di salah satu media cetak di Kota Palembang oleh PLN. “Hari ini (kemarin) distribusi air bersih sudah dapat dilakukan namun tekanannya sedikit kecil karena pengaruh dari pemadaman sebelumnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, intake Karang Anyar merupakan induk dari beberapa booster PDAM. Akibat Intake Karang Anyar tersebut tidak beroperasional maka booster juga tidak dapat mendistribusikan air bersih dibeberapa Unit Pelayanan (UP). Untuk UP yang terkena dampaknya yakni UP Karang Anyar dengan banyak pelanggan 16.788 SL, UPAlang Alang Lebar (ALL) dengan banyak pelanggan 18.290 SL, KM 4 dengan banyak pelanggan 35.391 SL, 3 Ilir dengan banyak pelanggan 20.000 SL, Kalidoni dengan banyak pelanggan 27.500 SL, Sako Kenten dengan banyak pelanggan 15.000 SL dan Rambutan dengan banyak pelanggan 25.000 SL. (wik)


