
Telok abang yang sudah sejak lama menjadi ikon bahkan menjadi tradisi Kota Palembang menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI kini akan dipopulerkan kembali. Karena itu Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang menggelar festival telok abang.
“Kita pasti sering melihat, sejak dulu setiap bulan Agustus banyak pedagang yang menjual mainan berupa kapal dan pesawat dilengkapi dengan telok abang, nah karena itu kami berniat akan lebih mempopulerkannya kembali,” kata Kepala Disbudpar Kota Palembang, Yanuarpan usai membuka festival telok abang di Museum SMB II, Kamis (13/8).
Dijelaskannya, festival telok abang ini sendiri diikuti oleh pelajar dari berbagai sekolah di Palembang serta masyarakat umum agar generasi muda tahu dengan telok abang sehingga akan terus dilestarikan sampai masa yang akan datang.
“Tradisi seperti ini jangan sampai hilang karenakan perkembangan zaman,” harapnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Budayawan Kota Palembang, RM Ali Hanafiah menerangkan, telok abang ini sudah dikenal sejak zaman Belanda. Dulu, telok abang selalu dipakai untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda Wihelmina setiap tanggal 30 Agustus.
“Namun sejak Indonesia Merdeka, telok abang dibuat setiap 17 Agustus. Telok Abang berwarna merah melambangkan keberanian para pahlawan kita,” kata Ali yang akrab dengan sapaan Mang Amin.
Telok abang ini sendiri, sambung Mang Amin, pernah dibawa ke festival di Taman Mini Jakarta sekitar tahun 1980 an. “Telok abang ini sendiri merupakan salah satu khas seni Palembang yang harus dilestarikan oleh masyarakat Palembang,” harapnya.
Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Investasi Ekonomi dan Pembangunan, Sudirman Tegoeh yang membuka festival tesrebut juga menambahkan, saat ini pelajar di Kota Palemabng sudah mulai kurang peduli dengan bagian sejarah asal telok abang, padahal telok abang ini merupakan tradisi yang harus dilestarikan.
“Selain telok abang masih banyak tradisi Kota Palembang yang saat ini sudah mulai menurun perhatiannya, karena itu, kami berharap kedepan setiap tradisi Kota Palembang kembali dipopulerkan dan dilestarikan kembali,” tandansya. (wik)


