
Palembang, SN
Arus balik Lebaran 1436 H, diperkirakan terjadi pada Selasa (21/7) kemarin. Hal ini selaras dengan pantauan Wartawan Koran SN, di Stasiun dan pelabuhan di Kota Palembang.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid LLAJ Dishub Sumsel Sudirman. Menurutnya, arus balik lebaran memang diprediksi terjadi kemarin (21/7). Bahkan ia memprediksi jumlah penumpang arus balik akan terjadi peningkatan, dibandingkan dengan arus mudik lebaran sebelumnya.
“Hal ini dikarenakan arus balik bertepatan dengan berakhirnya liburan sekolah. Jadi kita prediksi jumlah arus balik tahun ini meningkat namun tidak terlalu signifikan. Tapi, untuk presentasenya nanti pada hari Senin baru akan kita lakukan evaulasinya,” ujarnya, kemarin.
Sedangkan untuk arus balik di transportasi air, lanjut Sudirman, baik dalam arus mudik lebaran maupun arus balik tahun ini terjadi penurunan jumlah penumpangnya, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Itu kita lihat dari kondisi di Pelabuhan Tanjung Api-api dan Pelabuhan Boom Baru dimana selama arus mudik tidak terdapat antrian ataupun penumpukan penumpang,” ujarnya.
Pantauan SN di Pelabuhan Boom Baru, Selasa (21/7), ratusan penumpang yang menumpang kapal cepat dari Pulau Bangka, mulai berdatangan ke pelabuhan Boom Baru. meski belum begitu padat, namun situasi itu meningkat dari hari sebelumnya.
“Alhamdulilah, perjalanannya lancar, dan arus gelombang tidak begitu besar,” kata Agus, salah seorang penumpang kapal cepat “Sumber Bangka 6”.
Sementara pantauan di stasiun Kereta Api (KA) Kertapati, lonjakan penumpang juga sudah mulai terlihat, meskipun belum begitu padat. Pantauan SN kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB. KA dari Kota Lubuklinggau tiba di stasiun Kertapati.
Redi (40) warga Palembang mengatakan, sengaja menumpang KA karena dinilai lebih nyaman. Ia mengaku, pulang ke Palembang karena masa liburan sudah usai, dan harus bekerja seperti biasanya.
“Sengajo aku balek hari ini (kemarin) kareno memang besok sudah masuk begawe,” ujarnya dengan logat Palembang kental.
Pengamanan Arus Balik Hingga H+7
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Iza Fadri mengatakan, untuk pengamanan arus balik lebaran, pihaknya masih melakukan pengamanan arus mudik lebaran dengan sandi operasi ketupat 2015 hingga H+7 lebaran, atau 24 Juli 2015 mendatang.
Bahkan menurut Kapolda, dalam pengaman arus balik lebaran pos pengaman, pos pemantauan, serta pos pelayanan yang telah disiagakan disepanjang jalur arus mudik telah dilakukan penggesaran.
“Dalam pengaman arus balik lebaran kita titik beratkan pengamanan di arus lalulintas dari arah utara menuju selatan.
Untuk itu, pos penagaman, pos pelayanan, dan pos pemantauan kita geser. Dimana saat arus mudik pos berada di sebelah kiri jalan, pada arus balik ini pos kita pindahkan ke sebelah kanan. Hal ini dilakukan, untuk mempermudah pemantauan dan pengamanan arus balik lebaran,” terangnya.
Sedangkan hasil dari evaluasi operasi ketupat dan perbandingan dengan tahun 2014, aksi kriminalitas di Sumsel mengalami peningkatkan hampir mencapai 100 persen.
Menurut Kapolda, angka kriminalitas yang meningkat yakni, aksi kejahatan pencurian sepeda motor, penganiayaan berat, serta pencurian disertai dengan kekerasan.
“Untuk daerah yang tergolong rawan diantaranya, Kota Palembang dan Lubuk Linggau. Terjadinya aksi kriminalitas dikeranakan faktor perekonomian saat ini sebagai pemicunya sehingga pelaku kejahatan melakukan kegiatan-kegiatan kejahatan, dikarenakan terdesak kebutuhan ekonomi tersebut. Dari itulah, kita akan kembali melakukan evaluasi untuk menekan angka kriminalitas yang terjadi,” katanya. (ded)


