
Kayuagung, SN
Proyek pengerasan ruas jalan kabupaten di Desa Kembang Jajar Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI diduga dilakukan asal-asalan. Hal ini karena minim dan jeleknya kualitas bahan pecahan batu split yang dihamburkan di jalan tersebut.
Bukan hanya itu, timbunan di jalan tersebut justru kebanyakan timbunan tanah. Proyek menggunakan APBD OKI tahun 2015 senilai Rp 2,2 milyar tersebut juga tidak transparan dan tidak banyak diketahui masyarakat tidak ada pemasangan papan informasi dan papan proyek di jalan itu.
“Karena tidak ada papan proyek inilah, jadi tidak bisa diketahui siapa yang melaksanakan proyek, berapa nilai anggarannya. Ini kan pakai uang rakyat, jadi rakyat harus mengetahuinya,”kata warga desa setempat bernama Abdul (45).
Sedangkan Nurhadi selaku Kades Kembang Jajar mengatakan, pada prinsipnya masyarakat sangat menyetujui adanya pengerasan jalan di desa mereka. Namun warga tidak terima jika pembangunan yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat setempat dikerjakan asal jadi.
“Sudah banyak warga yang melaporkan proyek itu kepada saya. Warga meminta agar instansi terkait melakukan pengawasan secara langsung serta menegur kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut, serta meningkatkan kualitas serta ketebalan jalan tersebut,”saran dia.
Jauhari selaku Anggota DPRD OKI Dapil Mesuji dimintai komentar dari wartawan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari masyarakat Desa Kembang Jajar dan sudah berusaha menghubungi Dinas PUBM OKI namun belum ada konfirmasi dan penjelasan dari dinas itu.
Menurut dia, hasil turun ke lapangan yang sudah ia lakukan memang pembangunan pengerasan jalan tersebut disinyalir tidak sesuai dengan anggaran sebesar Rp 2,2 milyar melalui APBD OKI tahun 2015 dan tidak ada papan proyek.
Hingga kemarin sore, wartawan belum berhasil mengkonfirmasi Kepala Dinas PUBM OKI Ir Hafiz MM karena tidak berada di kantornya dan ketika dihubungi via ponselnya dalam keadaan tidak aktif. (iso)


