
Palembang, SN
Darusi (41), warga Jalan Mataram Ujung Lorong Nibung, Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati Palembang, Senin (9/11) pukul 09.00 WIB ditemukan tewas dengan wajah berlumuran darah.
Jasad korban ditemukan tertelungkup di salahsatu kamar di sebuah kosan di Rumah Susun (Rusun) Blok 41 Lantai 3 RT 42 RW 10,
Kelurahan 24 ilir Palembang.
Novi (35), pemilik kosan mengungkapkan, saat kejadian ia yang pertama kali mengetahui korban telah meninggal dunia. Setelah itu, ia melaporkan ke ketua RT serta warga setempat hingga akhirnya , aparat kepolisian mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi jasad korban.
Pagi itu, saya hendak menagih uang sewa kosan. Karena malamnya, korban janji kepada saya akan membayar uang kosan Rp 600 ribu saat pagi harinya. Saat saya mengetok pintu depan, tidak ada menjawab, ketika dicek ternyata pintu tak dikunci. Lalu, saya langsung masuk ke dalam kosan. Setelah masuk, ketika itulah saya melihat korban tertelungkup di atas kasur, dan ternyata korban telah meninggal dunia,” katanya. Menurutnya, korban memang baru satu hari menghuni kosan miliknya tersebut. Dimana, Minggu (8/11) pukul 17.00 WIB, korban menemuinya untuk menyewa kosan.
Saat itu korban mengendarai bentor (becak motor). Kata korban, mau menyewa kosan untuk pacarnya. Tapi, saya tidak tahu nama pacarnya tersebut. Setelah negosiasi harga kosan, korban akhirnya setuju hingga taklama datang seorang perempuan yang usianya sekitar 25 tahun. Ketika itu korban dan perempuan yang merupakan pacar korban ini langsung masuk ke dalam kosan,” ungkapnya.
Dilanjutkan Novi, kemudian, sekitar pukul 11.00 WIB, korban mengetuk pintu rumahnya untuk menawari makanan. Saat itulah iaterakhir melihat korban.
Pada saat mengantarkan makanan sate saya masih melihat korban dan pacarnya. Lalu keduanya kembali masuk ke dalam kosan. Anehnya, saat pagi harinya pacar korban itu telah menghilang. Saya juga tidak menyangka korban meninggal dunia karena kalau ribut atau bertengkar pasti terdengar. Sebab, kosan korban letaknya bersebelahan dengan rumah saya,” tandasnya.
Di lokasi kejadian, Kepala SPKT Polresta Palembang, Ipda Cek Mantri, belum dapat memastikan apakah korban tewas menjadi korban pembunuhan. Dari itulah, jasad korban dibawa ke Forensik RSMH Palembang untuk dilakukan visum.
Memang wajah korban berlumuran darah. Darah tersebut diduga keluar dari mulut dan hidung korban. Apakah korban tewas dibunuh kita belum dapat pastikan, karena kita masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Di lokasi kejadian kita juga tidak mendapati barang bukti baik benda tumpul maupun senjata tajam, kita hanya mendapati sepeda motor bentor milik korban yang terparkir di bawah,” pungkasnya. (ded)