
Kayuagung, koranSN
Bupati Ogan Komering Ilir H Iskandar SE menerima kunjungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) dalam rangka penguatan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten OKI sebagai salah satu ULP Percontohan di Indonesia.
Kepada Tim LKPP Pusat, Iskandar berharap agar memperhatikan keterlibatan pengusaha-pengusaha lokal untuk terlibat dalam sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik, khususnya di bidang infrastruktur.
“80 persen peredaran uang di bidang pengadaan barang dan jasa ini, namun sayangnya sedikit sekali keterlibatan pengusaha lokal dalam memenangkan proyek yang berskala besar,”ungkap Iskandar.
Iskandar menyatakan, selama ini proyek strategis yang digalakkan pemerintah tidak dinikmati para pengusaha lokal yang kecil maupun menengah karena mereka gugur bersaing. “Libatkanlah pengusaha lokal dalam proyek-proyek pemerintah,”ujar Iskandar.
Menurut Iskandar, keikutsertakan pengusaha lokal ini tidak harus dalam proyek besar. Misalnya, jika proyek pembangunan pembangkit listrik, pemerintah bisa melibatkan pengusaha lokal sesuai dengan kemampuan para pengusaha tersebut.
Direktur Pelatihan dan Kompetensi LKPP Pusat Tatang Rustandar mengatakan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) membuat sebuah proyek modernisasi pengadaan–pelatihan bagi staf dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) Percontohan untuk meningkatkan keterampilan pengadaan.
Sementara itu, mentor dari MCA-Indonesia, Lisa Mediawati mengatakan, penguatan ULP ini bagian penting bagi pengambil kebijakan dalam proses pengadaan di lembaganya. “Materi pelatihan ini diharapkan dapat memicu perubahan positif dalam pengadaan publik. Maka pengadaan dapat lebih hemat dan kualitasnya sesuai dengan kepentingan publik, sehingga kesejahteraan rakyat serta perekonomian Indonesia akan meningkat,”tambahnya.
Proyek Modernisasi Pengadaan yang diikuti oleh 44 ULP Percontohan ini menargetkan akan ada lagi 210 orang yang lulus Pelatihan Keahlian Pengadaan Tingkat Mahir. Sehingga pada saat Program Compact Indonesia berakhir pada April 2018, secara total telah ada 300 orang yang lulus pelatihan tersebut.(iso)

