

SUATU kebanggaan bagi 65 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Pagaralam, yang sudah sukses menjalankan tugas menjadi petugas pengibar sangsaka merah putih pada tanggal 17 Agustus 2015 lalu. Hal itulah yang membawa mereka mendapat reward atau kesempatan untuk studi banding di dua negara, yaitu Malaysia dan Singapura.
Ada banyak pengalaman yang bisa didapat dari perjalanan ini, mareka juga mendapat ilmu tentang wawasan kebangsaan dan juga mengunjungi sjumlah tempat bersejarah termasuk kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancana negara di kedua negara tersebut.
Ketika di Malaysia mereka diberi kesempatan mengujungi istana perdana menteri, bangunan masjid terbesar, Genting Highlands, Petronas Twin Towers, dan patung budha.
Kemudian termasuk peninggalan sejarah di Malaka dan terakhir mengunjungi Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur. Dalam kesempatan itu juga mereka mendapat pengetahuan tentang fungsi dan eksestensi Kedubes dan Konsulat Jendral di Malaysia.
Sementara di Singapura, mereka juga mengunjungi berbagai tempat sejarah peninggalan orang Indonesia asal suku Bugis termasuk patung Singa sebagai mascot Singapore.
“Ada dua hal yang perlu menjadi contoh dan perlu diterapkan di tempat kita yaitu disiplin dan penataan lingkungan yang selalu bersih dan rapi,” kata Erik, salah seorang anggota PPI Pagaralam.
Ia mengatakan, sepertinya penanaman sikap disiplin yang membawa dua negara jiran Indonesia ini cepat maju dan berkembang.
“Setidaknya melalui kegiatan ini akan banyak menambah wawasan dan pengetahuan terutama menumbuhkan sikap disiplin dan pola hidup bersih bagi anggota Paskibraka,” kata dia.
Dia mengatakan, mengingat anggota Paskibraka merupakan putra dan putri terbaik Kota Pagaralam yang sudah terpilih menjadi petugas pengibar bendera.
“Kalau mereka tidak terampil dan tidak memenuhi syarat tentunya sulit untuk terpilih menjadi anggota Paskibraka, oleh karena itulah Pemkot. Pagaralam memberikan penghargaan untuk studi banding ke dua negara tersebut,” ujar dia.
Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga, Sunarto SPd mengatakan, setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) republik Indonesia (RI), dilakukan pemilihan anggota Paskibraka dari berbagai sekolah baik SMA dan SMK.
“Mereka yang terpilih memiliki tinggi diatas 170 m untuk laki-laki dan perempuan minimal 165 m,
dari beberapa sekolah menengah atas di Kota Pagaralam,” kata dia.
Selain syarat tinggi badan juga siswa dan pelajar yang memiliki wawasan yang luas karena mereka juga merupakan pilihan dari sekolah masing-masing.
“Memang sudah program setiap tahun jika anggota Paskibraka mendapat penghargaan berupa study banding di berbagai daerah di Indonesia termasuk luar negeri,” ujar dia.
Ditambakan Kolonel Bambang Iwan Setiawan Atase Pertahanan didampingi Sekretaris III Pensosbud Kedutaan RI Malaysia Indriyanuarti mengatakan paskibraka merupakan merupakan generasi muda yang kuat dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), terutama untuk membangun kemajuan daerah khusus mengelola sumber daya alam (SDA).
“Bangsa Malaiysia menjadi maju pendukung utama rakyat Indonesia, termasuk kemajuan Negara Malaiysia tidak luput dari pengorbanan darah dan air mata pekerja dariIndonesia,” kata dia.
“Namun petemuan ini diharapkan akan dapat memutipasi adik-adik Paskibraka untuk menjadi penerus kepemimpinan di masa yang akan datang,” kata dia.
Dia menambahkan, kalau anggota Paskibraka Indonesia study tour ke luar negeri, demimian juga halnya dengan anggota Paskibraka dari Malaisyia juga diberi penghargaan untuk mengunjungi Kota Medan Provinsi Sumatra Utara.
“Mereka juga putra dan putri terbaik Indonesia hanya saja lahir dan dibesarkan di Kuala Lumpur, tentunya harus juga diperkenalkan dan diberikan pengetahuan langsung tentang negara sendiri,” ujar dia.
Dia mengatakan, sebagai bahakan pemikiran hebat dan megahnya negara Malasyia tidak terlepas dari titisan keringan dan darah rakyat Indonesia.
“Dulunya Maslaisyia berguru dan belajar dari Indonesia tapi kini harus diakui jika kita sudah jauh tertinggal, dalam berbagai hal, persoalanya karena negara kita belum terlepas dari korupsi dan sikap disiplin,” ujar dia.
Tentunya untuk memperbaiki Bangsa Indonesia haru dimulai dari diri kita sendiri dan termasuk memperbaiki pola hidup yang baik dan disiplin tinggi dalam berbagai hal.
“Jadilah pemimpin yang baik dan amanah, dan berbuat baiklah untuk kemajuan bangsa serta negara,” kata dia pula. (asnadi)


