

Palembang, SN
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Alex Noerdin dan Dewan Eksekutif IDH, Joost Oorthuizen, Rabu (2/12) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di kantor IDH yang berlokasi di Utrecht Belanda. Dengan MoU ini, IDH dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama-sama dapat menerapkan pertumbuhan hijau yang akan membantu menghentikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta menghilangkan hubungan antara produksi komoditas dari deforestasi melalui penggabungan kekuatan dan pengaruh dari bisnis dan pemerintah.
Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin usai penandatanganan MoU mengatakan, Pemerintah Sumsel memulai sebuah program ambisius untuk pertumbuhan hijau. pihaknya berkomitmen untuk menciptakan lanskap yang lestari di Sumsel yang akan melibatkan berbagai komoditas penting termasuk pulp, kelapa sawit, kopi dan tambang.
“Saya percaya ada kebutuhan untuk kemitraan pihak-pihak di seluruh komoditas tersebut untuk mewujudkan lanskap berkelanjutan. Itulah satu-satunya cara untuk mengatasi tantangan bagi komoditas keberlanjutan secara holistik,” ujarnya.
Dilanjutkan Alex, sesuai dengan visi Pemprov Sumsel dan IDH maka pada tahun 2018 Pemprov Sumsel akan dapat mendemonstrasikan pencapaian penting dari rencana pertumbuhan hijau yang sudah disepakati.
“Ini nantinya akan diwujudkan dengan cara meninjau dan memperbaiki perencanaan tata ruang (dengan perhatian khusus untuk lanskap penting seperti gambut); meninjau dan memperbaiki kerangka hukum yang diperlukan untuk mencapai tujuan pertumbuhan hijau; menyediakan sumber daya dan mengamankan pendanaan; dan berkolaborasi dengan badan-badan pemerintah lainnya untuk mengembangkan pelembagaan rencana pertumbuhan hijau,” terangnya.
Sementara itu, Dewan Eksekutif di IDH, The Sustainable Trade Initiative, Joost Oorthuizen mengakui komitmen dari Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin sangat baik dan positif terhadap kelestarian ekonomsi, sosial dan lingkungan serta kemakmuran Sumsel.
“Langkah berikutnya adalah pengembangan dan pelaksanaan dari rencana pertumbuhan hijau. Kami juga akan bekerja sama dengan Gubernur untuk dapat berkolaborasi dengan sektor swasta, pembeli komoditas, internasional, donor, peneliti ilmiah dan mitra lainnya untuk mendukung pengembangan rencana aksi dan strategi. IDH juga akan bekerja secara intensif di Sumsel dengan program komoditas kelapa sawit, pulp & kertas, kopi, dan lanskap,” tandasnya. (wik)


