

KAWASAN Tanjung Sakti Pumi yang berjarak 33 KM dari Pagaralam sebelumnya merupakan satu kecamatan. Dan kini telah terbagi menjadi dua, yakni Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu.
Jalan menuju kecamatan ini sangat memadai, selain jalan lebar juga dalam kondisi baik terpelihara. Jalan yang berkelok dan sedikit naik turun justru menambah keindahan perjalanan.
Hanya saja sejumlah jembatan masih dalam ukuran yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat, untuk itu bagi yang berkendaraan roda empat harus hati-hati saat melintas. Di lokasi ini terdapat pesona alam yang indah yang terkesan terlupakan.
Padahal pesona tersebut seharusnya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Adapun pesona alam ini adalah sumber air panas yang berlokasi di bawah jembatan di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi yang terlihat sangat indah.
“Wah sayang sekali yach belum dimanfaatkan secara maksimal, misalnya di buat kolam pemandian”, kata warga yang melihat kondisi sumber air panas tersebut.
Tak berapa lama berada di tepi Sungai Manna tepat di bawah jembatan, penulis melihat dua orang pemuda berusia 14 tahun dan 20 tahun terlihat membawa dua ekor ayam ke tepi sungai.
Dari kejauhan tampak mereka menyembelih kedua ayam tersebut. Setelah itu, ayam dimasukan ke dalam sumber air panas yang bersuhu lebih kurang 100 derajat celcius, kemudian mereka membersihkan ayam itu di tepi an sungai.
Selain itu, ada juga warga yang datang membawa beberapa telur dalam plastik hitam. Lalu telur direbus ke dalam sumber air panas. Tidak lebih dari 10 menit, telurpun masak dan siap untuk di makan.
Demikianlah rupanya masyarakat setempat manfaatkan sumber air panas di lokasi untuk membersihkan ayam dan merebus telur. Tidak heran ketika pertama kali penulis turun ke tepi sungai ini terdapat banyak darah yang masih segar, mungkin beberapa waktu lalu ada orang yang juga menyebelih ayam di lokasi.
”Kalau saja sumber air panas ini berada di pulau Jawa tentu sudah menjadi tempat pemandian yang mendatangkan uang” ujar warga setempat.
Seharunya sumber air panas di Tanjung Sakti ini layak dijadikan tempat tujuan wisata, karena jika dikelola secara serius dan profesional tentunya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Penelusuran penulis tak hanya di lokasi ini saja, karena tak jauh dari sumber air panas ini juga ada sebuah gereja tepatnya di Desa Pajar Bulan.
Gereja ini merupakan gereja tertua di Sumatera Selatan yang di bangun pada tahun 1924 oleh misionaris masa kolonial Belanda. Gereja berdinding kayu bercat warna putih, dengan dinding batu setinggi 2 meter pada bagian bawah, beratap seng dan memiliki menara setinggi sekitar 15 meter.
Sedang di sebelah kiri gereja terdapat sebuah bangunan kayu berlantai dua beratap seng dan berjendela kaca. Bangunan ini dibiarkan tanpa cat dan terkesan tua.
Gereja dan bangunan disebelahnya yang telah berusia lebih dari 50 tahun ini juga merupakan aset wisata yang terletak sangat dekat dengan sumber air panas.
Hanya beberapa ratus meter dari gereja tua, tepatnya di depan rumah dinas Camat Tanjung Sakti Pumi terdapat sebuah gang berlantai semen selebar sekitar 1,5 meter dan 300 meter. Di lokasi ini juga terdapat area pemakaman, tepat di sebelah barat pemakaman tampak terngonggok 6 batu yang di sebut masyarakat setempat sebagai “Batu Tiang Enam”.
Bebatuan yang membentuk formasi tersebut pernah di tulis oleh arkeolog Belanda tahun 1932 sebagai megalitik. Saat ini kondisi Batu Tiang Enam ditumbuhi semak belukar dan sangat sulit untuk mengambil gambar ke 6 batu secara keseluruhan, karena terhalang semak belukar dan pohon bambu. Kondisinya sangat tidak terawat.
Ketiga potensi obyek wisata yang terletak di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi telah lama diketahui masyarakat Lahat namun karena beberapa hal sehingga tidak berkembang bahkan dilupakan orang.
Selain itu terlihat dari kondisi seperti Batu Tiang Enam yang sangat memprihatinkan dan sumber air panas yang belum sama sekali di sentuh pembangunan.
Bahkan di kawasan ini juga terdapat sebuah air terjun tepatnya di Desa Jambat Tiang Batu. Dimana letaknya hanya sekitar 300 meter dari Jalan Lintas Pagaralam-Tanjung Sakti. Jalan menuju ke air terjun hanyalah jalan tanah yang tidak terjal, sehingga mudah di jangkau. Air terjun ini disebut “Air Terjun Pemandian Ratu”.
Menurut penuturan warga, lokasi ini belum lama di buka. Air terjun dengan lebar 4 meter dan tinggi 8 meter ini cukup deras airnya, terdapat lubuk di bawahnya sehingga dijadikan penduduk untuk mencari ikan.
Bahkan di sekitar air terjun terdapat perkebunan kopi yang dijadikan sebagai mata pencarian utama penduduk daerah ini. (mario andramatik)


