

Palembang, KoranSN
Anjloknya harga karet di Sumsel, bahkan hingga menyentuh harga terendah, membuat petani karet yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Petani (APP) Sumsel meminta pemerintah pusat maupun daerah membangun pabrik karet (BUMD maupun BUMN) sebagai jalan mewujudkan industri nasional.
Hal ini dilontarkan puluhan Anggota APP Sumsel saat berunjuk rasa di gedung DPRD Sumsel, Senin (7/3/2016).
Koordinator aksi Zul Apri mengatakan, harga penjualan karet di sejumlah daerah sangat memprihatinkan, seperti di Kabupaten Empat Lawang dan Ogan Komering Ulu (OKU), karet hanya dihargai 4.000/Kg. Sementara di Kabupaten Banyuasin harga jual getah karet bertambah parah, hanya berkisaran Rp 3.500/Kg.
“Jatuhnya harga karet ini semakin membuat masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau ini terus berlanjut, ratusan ribu masyarakat petani karet di Sumsel terancam mengalami kehancuran ekonomi,” tukasnya berorasi.
Oleh karena itu kata Zul Apri, selain mendesak pendirian pabrik karet, APP Sumsel juga mendesak pemerintah untuk membuat regulasi harga karet yang berpihak pada petani karet.
“Kami juga mendesak pemerintah untuk memperkuat perkoperasian di tingkatan petani karet dan mendesak pemerintah untuk melaksanakan pasal 33 UUD 1945 sebagai jalan penyelesaian persoalan rakyat,” tandasnya. (awj)