

Palembang, KoranSN
Kematian mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Ilham Akbar (17) akibat tersengat listrik di gardu listrik didalam kampus UIGM membuat PLN WS2JB angkat bicara.
Deputi Hukum dan Humas PLN WS2JB, Lilik Hendro Purnomo, Jumat (5/2/2016) mengungkapkan, jika gardu listrik yang berada di lokasi merupakan gardu khusus yang tegangan listriknya sebesar 20.000 volt. Dikarenakan memiliki tegangan yang tinggi maka sejak awal adanya gardu tersebut, pihaknya memasang gembok gardu dan kawat berduri di pintu luar gardu yang bertujuan agar tidak ada orang yang bisa masuk ke dalamnya.
“Jadi kami PLN sudah menjalankan sesuai dengan prosedurnya, terkait meninggalnya korban yang merupakan mahasiswa UIGM, kami dari pihak PLN mengucapkan balasungkawa untuk korban. Sedangkan untuk laporan keluarga korban di Polresta Palembang, biarkan polisi yang melakukan penyelidikan dan kami (PLN) mengikuti prosedur hukumnya,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga korban Ilham yang diwakili, kakak korban Dendi Sumitro (25), dan paman korban Edi suherman (51), telah membuat laporan ke Polresta Palembang terkait tewasnya korban.
Hal ini dikarenakan pihak keluarga korban menilai jika insiden tewasnya Ilham diduga diakibatkan dari kelalaian pihak UIGM.
Saat melapor kakak korban Dendi menuturkan, insiden tersebut sangat disayangkan pihak keluarga. Pasalnya tempat penyimpanan gardu listrik yang berada disebelah sekretariat Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UIGM tersebut sangat tidak aman.
“Disana, saat kita pihak keluarga mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ternyata gardu tersebut lokasinya sangat membahayakan. Dimana gardu yang memiliki tegangan listrik sangat tinggi itu tak dikunci, serta kabal yang berada di dalamnya berserakan dimana-mana. Kalau gardu itu dikunci mana mungkin ada mahasiswa yang bisa masuk se-enaknya saja ke dalam gardu listrik tersebut’,” ujarnya. (ded/den)


