PNS TNI AD Menjadi Korban Bacokan Sajam

 

Korban Pembacokan dirawat  di RSUD HM Rabain Muara Enim
Muara Enim, Koran SN

Susdianah (50), Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Darat yang bertugas di Kantor Administrasi Veteran (Kaminvet) II/18 Muara Enim, sekarat akibat luka bacok yang diduga dilakukan ‘AN’ yang kini masih dalam pengejaran petugas Polres Muara Enim.

Peristiwa tragis tersebut diduga disebabkan asal utang piutang. Terjadinya pembacokan itu, bermula saat korban menagih utang dari pasangan suami istri (pasutri) ‘AN’ dan ‘AP’, Sabtu malam (10/10) sekitar pukul 21.00 Wib, di Jalan AK Gani, belakang kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim.

Korban yang tercatat sebagai warga Jalan Dr AK Gani Gang Manggis RT 2, RW 2, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim ini mengalami enam luka bacok akibat serangan dari ‘AN’.

Tiga luka di bagian kepala, satu luka bacok rusuk kanan, satu bagian lengan kiri dan jari telunjuk sebelah kiri nyaris putus.

Karena luka yang cukup parah, korban dilarikan ke RSUD HM Rabaian Muara Enim. Susdianah harus mendapatkan 23 jahitan di bagian kepala.

Baca Juga :   Sriwijaya Expo jadi Peluang Promosikan Potensi Daerah

Dengan luka yang cukup serius namun Susdianah masih bisa memberikan keterangan kepada awak media yang mewawancarainya, Sus panggilan akrab Susdiana menceritakan, ‘AN’ dan ‘AP’ pernah meminjam uang kepadanya untuk modal usaha.

Menurut Sus, kedua pasutri itu diduga berhutang kepadanya, sejak bulan April lalu dengan total hutang mencapai Rp 20 juta.

Memang pembayaran hutang dilakukan secara mencicil. Awalnya lancar, tetapi sejak akhir-akhir ini pembayaran hutang mendadak macet dan kedua pasutri terkesan mengelak setiap ditagih.

Pada malam kejadian itu lanjutnya, Sus memutuskan untuk menagih kembali dengan mendatangi rumah pasutri tersebut di Jalan dr AK Gani, Kelurahan Tungkal.

“Saat berada di rumahnya, aku menanyakan kepada ‘AP’ (istri ‘AN’) tentang utangnya. Selanjutnya, AP masuk ke rumah hendak ambil duit Rp 200 ribu,”ulasnya.

Namun, mungkin karena tersinggung dengan ucapan Sus, ‘AN’ yang mendatanginya mendadak emosi dan marah-marah sembari menghunus senjata tajam jenis parang panjang. Sus pun melontarkan kalimat kepada ‘AN.

Baca Juga :   Bupati PALI Kukuhkan FPDP PALI

“Jangan buat balak karena hutang. Tapi, dia marah, dan nyerang aku pake parang. Karena takut, lalu aku melarikan diri, tapi dikejar AN. Aku dibacok enam kali, jari telunjuk aku nyaris putus,”katanya.

Beruntung ada warga yang menolongnya sehingga dia dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan perawatan medis. Tidak terima dengan perlakuan pelaku, adik ipar Sus melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Muara Enim.

“Aku minta Pak Polisi menangkap pelaku secepatnya. Sebab, dikhawatirkan dia sudah jauh melarikan diri, karena saat dicek polisi ke rumah pelaku, tidak ada lagi orang di sana,”ungkap Sus.

Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto didampingi Kabag Ops Kompol Andi Kumara melalui Kasubag Humas Iptu Arsyad membenarkan adanya pengaduan kasus penganiayaan tersebut.

“Petugas masih melakukan penyelidikan dengan pemeriksaan terhadap korban dan para saksi. Sementara pelaku masih dalam pengejaran,” pungkas Iptu Arsyad. (yud)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Bupati Lepas Keberangkatan 71 CJH Empat Lawang

Empat Lawang, koranSN Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Empat Lawang, secara resmi sudah diberangkatkan ke …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!