


Empat Lawang, SN
Kondisi jaringan listrik dari Desa Baturaja ke Desa Sugiwaras, Kecamatan Tebing Tinggi, benar-benar mengkhawatirkan. Satu batang pohon karet yang jaraknya sangat dekat dengan kabel jaringan, terlihat sudah roboh dan nyaris memutuskan kabel jaringan.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pihak PLN Rayon Tebing Tinggi belum mau melakukan Serah Terima Operasi (STO) dari Pemkab Empat Lawang.
“Sejak dua hari lalu, pohon karet itu tumbang dan menimpa kabel jaringan listrik. Belum ada tanda-tanda dari pihak terkait, untuk melakukan penebangan ataupun perbaikan,” ungkap Yas, salah satu warga yang sedang melintas, Rabu (17/6).
Dikatakannya, masih banyak pohon karet dan jenis lainnya, yang semestinya dipotong dan dibersihkan dari kabel dan tiang jaringan listrik. Sebab, sangat membahayakan jika jaringan dimaksud sudah dialiri listrik dan pohonnya roboh.
“Selain berbahaya, juga merugikan banyak pihak,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertambangan Energi (Hutbuntamben) Empat Lawang, Susyanto Tunut saat dihubungi via handphonenya mengatakan, akan segera turun ke lapangan untuk menuntaskan adanya pohon yang tumbang tersebut. “Besok (hari ini, red) akan kita bereskan,” ujarnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, jaringan listrik ke Desa Sugiwaras sudah selesai dibangun sejak akhir 2014 silam. Akan tetapi, PLN Rayon Tebing Tinggi belum mau melakukan STO, karena masih banyak pohon yang terlalu dekat dengan jaringan. Padahal, Dishutbuntamben Empat Lawang pernah menyatakan, proses tebas bayang dan pohon di sekitar lokasi jaringan, tidak ada hambatan lagi, karena semua pemilik lahan sudah menghibahkan pohonnya ditebang untuk kepentingan jaringan listrik. Namun kenyataan dilapangan berkata lain, pemangkasan pohon tidak dilakukan seluruhnya, karena masih ada warga yang meminta ganti rugi, jika pohonnya ditebang. Akibatnya, Desa Sugiwaras menjadi satu-satunya desa di Empat Lawang, yang belum mempunyai fasilitas penerangan dari PLN. (foy)