

Kapolres OKU AKBP Dover C SIk MH, Senin (28/3/2016) mengaku, terus mendalami kasus dugaan Bakso bakar beracun yang menyebabkan 42 orang warga Desa Kepayang Kecamatan Peninjawan Ogan Komering Ulu terkulai lemas hingga menjalani perawatan rumah sakit.
Peristiwa yang menggemparkan, sabtu sore (2/3/2016) diakui Dover, jika kini anggotanya masih terus melakukan investigasi asal muasal bakso bakar yang di jual oleh ‘ND’ (38) termasuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah bakso bakar ini masih layak dimakan atau tidak.Menurut Kapolres, pihaknya belum bisa menetapkan tersangka baru sebelum keluar hasil penelitian uji Laboratorium.
“Kita akan bekerja profesional, siapa saja yang terkait dengan bakso bakar yang di jual oleh ND ini, bahan bakunya apa saja, dibeli dimana, dengan siapa. Ini yang akan kita tuntaskan hingga kami bisa menetapkan tersangka baru dalam dugaan Bakso bakar beracun ini, hanya saja uji laboratorium itu begitu penting, maunya saya hasilnya keluar cepat supaya tersangka lainya tidak keburu kabur,” kata Kapolres Dover.
Terpisah ND mengaku tidak pernah menyangka jika bakso bakar yang dijualnya menjadi petaka bagi 41 korban yang terdiri dari anak anak dan orang dewasa yang menderita mual dan muntah muntah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.Hingga Senin kemarin, masih tersisa 11 pasien lagi yang dirawat di RS Dr Ibnu Sutowo, RS Antonio dan RS Dr Noesmir Baturaja. Kondisi para korban tampoak sudah membaik bahkan pulih, dan bersiap siap untuk pulang.
Kata ND, bakso bakar itu diambilnya dari ‘AN’ (pembuat bakso) warga Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang seharga Rp 500 pertusuk dan dijual Rp 1.000 pertusuk. Dirinya hanya menjajakan saja dan profesi ini baru dilakoninya sekitar satu bulan lebih setelah alih profesi dari berjualan es.
“Selama ini tidak ada yang keracunan. Baru kali ini terjadi ada yang keracunan . Saya tidak menyangka ahirnya bisa seperti ini,arah lokasi saya berjualan memang ke wilayah Kecamatan Peninjauan termasuk desa Kepayang yang jadi perlintasan saya.” ungkapnya di kantor polisi.
Diceritakannya, hari Sabtu itu, dirinya membawa sebanyak 150 tusuk dan semuanya habis terjual. Bahkan sebelum menjual bakso bakar, dirinya juga menjual es buah. Guna menambah pendapatan maka dirinya juga jual bakso bakar. Hasilnya dianggap lumayan, karena anak-anak maupun orang dewasa suka mengkonsumsi jajanan bakso bakar.
Sementara, ‘AN’ yang disebut sebut DN mengaku, bahan yang dijajakannya sendiri dan bahan yang dijajakan ND, bahannya satu. Bakso tersebut terbuat dari daging ayam, yang dibeli di Pasar Atas Baturaja. Bahannya sudah diolah, dirinya tinggal membuat bakso saja.
“Bahkan sepupu saya juga jualan rutenya ke Lengkiti, tetapi tidak ada yang mengeluh keracunan,” tandasnya. (had)


