Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Temanggung, KoranSN
Calon presiden Prabowo Subianto menjawab tudingan yang menyebutnya bagian dari kelompok radikal. Prabowo menegaskan lagi komitmennya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945.
Hal itu disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan GPK Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Gedung Pemuda Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019).
“Saya mantan TNI, sejak umur 18 tahun saya sudah persembahkan jiwa raga saya untuk negara, rela mati bagi NKRI. Saya akan buktikan komitmen saya kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945,” kata Prabowo.
“Saat menerima mandat dari rakyat pada 17 April nanti, semua agama, semua suku, etnis, akan kita ayomi. Jadi tidak benar kalau Prabowo dibilang radikal,” tutur Prabowo.
Menurut Prabowo, tudingan radikal itu adalah fitnah murahan yang sengaja disebar untuk menurunkan elektabilitasnya. Dia menilai cap radikal yang menempel itu merupakan buntut dari kedekatannya dengan kalangan Islam, para ulama serta kiai.
“Kalau ada bom, yang dituding Islam, tapi belum tentu. Islam kita adalah Islam Rahmatan Lil Alamin. Islam yang membawa manfaat bagi seluruh umat dan sekalian alam,” ujar Prabowo.
Prabowo juga bercerita asal-usul kedekatannya dengan para ulama dan kiai. Prabowo menuturkan, kedekatannya dengan para kiai terjalin sejak dia menjadi prajurit.
“Tentara itu sering dikirim ke daerah operasi, siap mati. Biasanya sebelum berangkat ke daerah operasi, kita sowan ke kiai, minta doa,” kata Prabowo. (vivanews)
