



Palembang, SN
Kwartir Daerah Sumatera Selatan akan ikut bergabung dalam kegiatan Jambore Dunia di Jepang, tahun ini. Hal itu diungkapkan Sekertaris Daerah Provinsi Sumsel sekaligus Ketua Kwartir Daerah Sumsel, H Mukti Sulaiman, usai pelepasan peserta di Kantor Gubernur Sumsel, kemarin .
Provinsi Sumsel mengirimkan 14 orang peserta dan visitor dari golongan Pramuka Penggalang untuk diberangkatkan ke Jepang. “Mereka sudah diseleksi,” ujarnya.
Jambore dunia dilakukan setiap empat tahun sekali. Sebelumnya, kegiatan itu diselenggarakan di Swedia, dan tahun ini dilaksanakan di Jepang. Tahun ini banyak anak kita yang ikut. “Biasanya hanya 2-5 orang. Tapi kali ini 14 orang,” ujarnya.
Ia menuturkan, tidak semua peserta dibiayai anggaran Pramuka dari Sumsel, melainkan ada juga bantuan gugus depan dan dana mandiri. Yang ikut yang terpilih. Yang tidak, ada gilirannya di kegiatan selanjutnya. Ini karena pendanaan terbatas dan harap dimaklumi, beber dia.
Dijelaskan, ada dua tahap keberangkatan dalam kegiatan tersebut. Untuk peserta Jambore Dunia akan beangkat pada 28 Juli-6 Agustus 2015, sementara untuk peserta Visit Tour 28 Juli-1 Agustus 2015.
Ia meminta kepada semua pihak yang berangkat agar benar-benar mengikuti acara dengan sebaik-baiknya. Harus merekam dan menerapkan apa yang kita dapat (ilmu kepramukaan dan kepemudaan) di Jepang. Karena Jepang adalah negara maju yang kaya akan teknologi.
Agar kegiatan berjalan lancar, Mukti meminta kepada setiap peserta agar dapat menjaga kekompakan dan mengikuti aturan-aturan yang ada. Perlu dijaga nama baik provinsi Sumsel.
Mukti menginginkan masyarakat Sumsel, terutama pemuda di Sumsel dapat menjiwai makna kepramukaan. Untuk itu, Pemprov Sumsel akan membangun Bumi Perkemahan di Gandus dengan dana hibah Rp 5 miliar tahun ini.
Juga akan ada bantuan dari Dinas PU BM untuk perbaikan jalan menuju lokasi. Direncanakan juga DED kolam retensi di sekitar buper segera selesai, maka Gandus akan menjadi kawasan yang strategis.
Jika masterplan sudah bagus, kita minta BUMN untuk CSR membangun buper. Kita sudah ada pagar, tapi belum terpasang listrik. Kita tidak memiliki mimpi yang muluk, tapi harus terbukti nyata.
Pramuka itu, kata dia, merupakan wadah bentuk karakter bangsa dan harus dinilai menjadi organisasi kepemudaan yang penting.
Ditambahkan Amriadi, Sekretaris Kwarda Sumsel mengatakan, secara keseluruhan ada 23 orang pengurus Kwarda Sumsel yang berangkat, diantaranya dari Pamong Saka, Jajaran Kwarda Sumsel, dan peserta. (yun/sn)



