Program Asta Karya Pembangunan OKUS Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Bupati OKU Selatan, Popo Ali saat bersama Wakil Bupati Sholihien Abuasir. (foto-ist)

OKU Selatan, KoranSN

Kabupaten OKU Selatan (OKUS) merupakan Negeri Serasan Seandanan, Negeri indah, Negeri kaya dan Negeri ramah yang memiliki visi misi mewujudkan OKU Selatan bermartabat, sejahtera, aman maju serta adil, dan dengan Program “Asta Karya Pembangunan” Pemerintah Kabupaten OKU Selatan kini mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini dikarenakan Program “Asta Karya Pembangunan” menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) berdasarkan prinsip demokratis, partisipatif, responsif, berkeadilan, jujur, transparan dan akuntabel serta mampu menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.

Kabupaten OKUS berupaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama yang berdemisi vertikal dan horisontal melalui pendidikan, dan tradisi bersama yang hidup dan berkembang di masyarakat. Salah satu cara meningkatkan kualitas kehidupan beragama, yaitu membangun infrasturuktur dan meningkatkan kualitas beragama, mendirikan Komplek Islamic Center yang terdiri dari asrama haji, aula serba guna serta Masjid Agung yang kini bernama Masjid Agung Al Muhtadin menjadi salah satu bangunan untuk meningkatkan kualitas beragama.

Tidak hanya itu, Kabupaten OKUS juga telah meberdayakan pondok pesantren yang ada di OKU Selatan, mendirikan lembaga pendidikan berbasis agama serta dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang agama.

OKU Selatan juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif, sehat, produktif, inovatif melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Kabupaten OKU Selatan memiliki 297 sekolah dasar dan 93 sekolah menengah pertama, setiap tahunnya pemerintah menganggarkan rehab sekolah dan pembangunan ruang kelas baru, bangunan perpustakaan serta laboratorium, penambahan jumlah guru serta meningkatkan kualitas guru dengan meningkatkan kopetensi.

Pembangunan pelayanan kesehatan juga menjadi unsur utama Program Pemerintah Kabupaten OKUS, 19 Puskesmas di 19 kecamatan sudah terakreditasi sehingga kualitas pelayanan meningkat. Bahkan guna meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten OKUS, pemerintah juga membangun beberapa fasilitas diantaranya ruang rawat inap, sanitasi limbah, laboraturium dan lainnya.

Selain itu, meningkatkan pembangunan insfatruktur juga menjadi visi dan misi OKU Selatan, mulai dari pelebaran jalan dalam Kota Muaradua, pelabaran jalan di kawasan Wisata Danau Ranau, bahkan pembangunan serta pengerasan jalan di 19 kecamatan juga dilakukan oleh pemerintah, termasuk membuat jalan baru dari jalan Pemkab menuju Kelurahan Kisau.

Kemudian, di bidang peningkatan kualitas pelayanan air minum, pemerintah melalui Perusahan Daerah Air Minum telah mengganti pipa lama menjadi pipa baru. Hal ini dikarenakan pipa lama sudah berusia lebih dari 30 tahun. Kemudian membangun intek air baru serta memperluas jaringan air bersih ke masyarakat.

OKUS juga berupaya memacu peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan potensi dan sumber daya lokal. Sehingga angka kemiskinan di Kabupaten OKUS mengalami penurunan, dimana di tahun 2017 angka kemiskinan mencapai 10,95 persen dari jumlah penduduk dan tahun 2018 mencapai 10,64. Ditargetkan tahun 2020 mendatang angka kemiskinan di OKU Selatan mencapai satu digit sesuai dengan Program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga :   Heri Amalindo Sembuh dari Corona

Hingga kini pemerintah kabupaten sendiri berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, dengan dibukanya jalur akses dari desa ke desa, membuka ruang informasi ke desa serta membantu masyarakat untuk menjual hasil bumi dengan mengambangkan usaha kecil menengah. Sehingga pertumbuhan ekonomi hampir mengimbangan pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi OKU Selatan mencapai 5,03 sementara pertumbuhan ekonomi nasioal mencapai 5,17.

Pertumbuhan ekonomi di OKUS ini juga dipengaruhi oleh faktor hasil kekayan alam berupa hasil pertanian yang meningkat serta sikap penduduk yang terbuka, sehingga mulai masuknya investor di OKUS.

Kabupaten OKU Selatan sendiri memiliki penduduk mencapai 413.147 jiwa yang tersebar di 19 kecamatan, 252 desa dan 7 kelurahan serta memiliki 6 suku besar yaitu daya, aji, ranau, kisam, semende dan ogan. Bahkan OKU Selatan juga mengembangkan pertanian dalam arti luas yang menguntungkan dan berdampak signifikan bagi kesejahteraan petani dengan penerapan teknologi tepat guna.

Adapun komuditi ungulan hasil pertanian dan perkebunan di OKU Selatan yaitu kopi dan lada. Perkebunan kopi luasnya mencapai 70.799 hektare, dengan hasil panen sekitar 39.935 ton per tahun. Dengan kata lain, produktivitas petani kopi hanya 0,62 ton per hektare per tahun. Sedangkan perkebunan lada, di OKUS terdapat 4.547 hektare, dengan jumlah produksi 3.960 ton per tahun. Dari jumlah kebun lada ini, rata-rata adalah diversifikasi dari kebun kopi.

Selain dua komuditi tersebut juga terdapat perkebunan jagung, kakau, serta pertanian padi. Melalui Program Dinas Pertanian, alat pertanian berupa traktor dan alat pertanian yang berteknologi telah diberikan kepada kelompok-kelompok tani. Tidak hanya itu, petani juga diberikan bimbingan dan penyuluhan sehingga tingkat produksi pertanian dan perkebunan terus meingkat dari tahun ke tahun.

OKU Selatan juga telah mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan keselarasan sosial budaya masyarakat. Adapun program pengoptimalan sumber daya alam salah satunya, yakni mengembangkan pariwisata yang sudah ada, Danau Ranau menjadi salah satu icon pariwisata di OKU Selatan bahkan di Provinsi Sumsel.

Pengembangan pariwsiata Danau Ranau kini telah berjalan dengan pesat mulai dengan pembangunan pangung utama di pesisir danau ranau, di bukanya lokasi wisata baru seperti Pantai Pelangi, Pantai Bidadari setelah sebelumnya ada Mess Pusri dan Waterboom Ranau. Bukan hanya itu, pariwisata di OKUS kini telah di lengkapi permainan air seperti jet sky, banan board dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga memfungsikan kawasan lainnya seperti rafting di Sungai Selabung, pemandian air panas yang juga sudah dilakukan perbaikan hingga bisa dinikmati dengan baik. Untuk menunjang kawasan wisata Danau Ranau, pemerintah juga sudah merencanakan pembangunan hotel berkelas di kawasan Danau Ranau dengan merehap mess Pemkab OKU Selatan.

Baca Juga :   Curah Hujan Tinggi, Fraksi PDIP intruksikan Pemkab OI Laksanakan Fogging

Hotel ini nantinya akan diberi nama Graha Seran Seandanan dengan konsep bangunan resort, memiliki 61 kamar swit ukuran 40 meter persegi dan kamar standar dengan ukuran 20 meter persegi. Selaian itu, pemerintah juga mendesak Pemerintah Provinsi dan Kementerian Perhubungan RI untuk segara mengaktifkan kembali Bandara Banding Agung yang telah mati suri guna menunjang pariwisata di sekitaran Danau Ranau.

Dimana lapangan terbang Banding Agung ini memiliki landasan atau runway dengan panjang 1.300 meter. Sehingga landasan tersebut bisa untuk pendaratan pesawat jenis cessna caravan dengan kapasitas 13 seat dan juga bisa ditingkatkan untuk jenis pesawat bae146 dengan kapasitas 40 seat.

Selain itu, di OKU Selatan juga terdapat salah satu proyek strategis nasional, yaitu Bendungan Tiga Dihaji yang berlokasi di Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar setelah Bendungan Jatiluhur, bendungan ini memiliki type urugan, dengan tinggi sekitar 121 meter dan merupakan bendungan pertama yang dibangun di Provinsi Sumsel, adapun luas genangan yakni sekitar 615,9 ha dan jalan akses menuju lokasi sepanjang 15 Km.

Bendungan Tiga Dihaji memakan biaya hampir Rp 4 triliun, dan memiliki kapasitas tampung air sebesar 104,8 juta meter kubik. Bendungan ini akan mempunyai multi fungsi, sebagai pasokan air irigasi seluas 38.500 hektare, potensi listrik 35,74 mega watt dan mereduksi banjir sebesar 7,04%. Bahkan Bendungan Tiga Dihaji ini juga akan menyediakan air baku sebesar 1 meter kubik per detik, dan sebagai pendukung Obyek Wisata Danau Ranau.

Guna menunjang partisipasi dan percepatan pembangunan, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan juga telah bekerjasama dengan Perusahan Listrik Negara membangun Gardu Induk. Apalagi kebutuhan listrik di OKUS mencapai 12 mega watt, sementara pemakain listrik sudah oferload terlebih selama ini OKUS mengambil pasokan listrik dari gardu induk di luar kabupaten yang terhalang oleh bukit serta hutan.

Untuk itulah, OKU Selatan membutuhkan gardu induk dan dengan adanya gardu induk ini maka daya listrik bisa mencapai dan mencukupi kebutuhan energi. Dimana gardu induk tersebut terletak di Desa Bumi Agung Jaya kecamatan Buay Rawan yang mempunyai daya trafo 60 Mega Voll Amper. Dengan adanya gardu induk maka OKU Selatan sudah bisa menerima pasokan listrik sendiri, dan kini PLN tinggal menyambungkan Konduktor Tegangan Tinggi atau SUTET ke arah Martapura, OKU Timur.

Kabupaten OKU Selatan berusaha keras membangun dengan prinsip prioritas untuk kepentingan masyarakat, dan pembangunan OKU Selatan akan terus berjalan di bawah kepimpinan Popo Ali Martopo. (awj/rel)





Publisher : Awid Durrohman

Lihat Juga

Lepas 290 Peserta Didik SMAN 1 Muara Enim, Plt. Bupati Serahkan Beasiswa ke Tiongkok

Muara Enim,KoranSN Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, S.H., LL.M., LL.M., Ph.D., Rabu (31/05/2023) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!