Puluhan Titik Longsor di Hutan Lindung Lematang

Salah satu warga menunjuk beberapa titik longsor di kawasan Hutan Lindung Lematang Indah. (foto-asnadi/koransn.com)

Pagaralam, KoranSN

Puluhan titik longsor terdapat di Hutan Lindung Lematang Pagaralam. Hal ini diduga dampak dari pembalakan atau penebangan liar yang terjadi di kawasan Lereng Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang Kelurahan Perahu Depo Kecamatan Dempo Selatan.

Pantauan di lapangan, Minggu (11/3/2019), longsor tidak saja merusak hutan lindung namun juga menimbun puluhan hektar kebun kopi milik warga setempat.

Yunus warga setempat mengatakan, hutan lindung berada di perbatasan Sungai Lematang yang lokasinya di sekitaran perkebunan kopi dan lokasi wisata arum jeram.

“Sejak diduga ada penembangan liar di daerah hutan lindung sekitar satu bulan lalu, muncul bencana longsor di hutan lindung kawasan DAS, bahkan mencapai puluhan titik,” kata dia.

Menurutnya, kerusakan Hutan Lindung Lematang yang juga DAS belum mendapat perhatian pihak terkait.

“Lokasi longsor berada di lokasi hutan lindung, sepanjang aliran sungai terdapat tidak kurang 10 titik dengan lebar longsor puluhan meter,” ujarnya.

Baca Juga :   Warga Minta Perbaikan Jalan Desa Tugu Mulyo & Bumi Arjo

Ia mengatakan, longsor juga menimbun dan merusak lingkungan serta ribuan tanaman kopi warga setempat.

Senada diungkapkan Sainul, sejak maraknya dugaan penembangan liar atau perambahan, di hutan lindung terjadi longsor dengan jumlah mencapai puluhan titik. Hingga membuat cukup luas kebun yang mengalami kerusakan.

“Saya sudah puluhan tahun tinggal di daerah ini, baru sekarang terjadi longsor dan dugaan merusak hutan dan perkebunan di sekitar hutan lindung Sungai Lematang ini,” ungkap dia.

Menurut dia, memamang beberapa hari terakhir ini curah hujan cukup tinggi hingga lokasi longsor cukup banyak. Bahkan akibat kejadian itu, banyak tebing longsor menimbun sawah dan kebun warga yang siap panen.

“Lokasi tersebut merupakan hutan lindung yang memiliki pohon kayu berumur ratusan tahun, yang berfungsi sebagai penyanggah agar tidak terjadi erosi,” ujar dia.

Baca Juga :   Pembebasan Lahan Dinilai Tak Tepat Sasaran

Namun kata dia, sangat disayangkan ada yang diduga melakukan perambahan hutan yang kasusnya masih belum diketahui siapa pelakunya.

Sainul mengingatkan, agar warga tidak lagi melakukan dugaan perambahan hutan pada kawasan hutan lindung. Karena dapat memicu rawannya terjadi bencana alam.

Terpisah, Kapolres Kota Pagaralam, AKBP Trisaksono Pospo Aji SIk MSi saat dikoonfirmasi terkait dugaan tersebut mengatakan jika pihaknya akan melakukan pengecekan ke daerah hutan yang rusak tersebut, termasuk menyelidiki penyebabnya.

“Kita akan cek penyebab bencana longsor itu, dan menindaklanjuti adanya informasi tersebut,” kata Kapolres saat dihubungi.

Dia berharap, agar warga tidak merusak hutan lindung karena dapat diancam pidana.

Sementara Kapala BPBD Kota Pagaralam, Herawadi S.Sos mengatakan, memang penyebab longsor akibat curah hujan tinggi dan sebagian besar sekitar hutan itu merupakan lahan perkebunan kopi.

“Meskipun cukup banyak lahan perkebunan kopi yang tertimbun namun tidak ada korban jiwa, karena sebagain besar pemilik kebun tidak tinggal di kebun,” tandasnya. (asn)





Publisher : Awid Durrohman

Lihat Juga

Lepas 290 Peserta Didik SMAN 1 Muara Enim, Plt. Bupati Serahkan Beasiswa ke Tiongkok

Muara Enim,KoranSN Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, S.H., LL.M., LL.M., Ph.D., Rabu (31/05/2023) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!